Asslmkm. Wr. Wb.
Bunda, ,, , saat ini saya sedang dalam kebimbangan. Saya seorang anak perempuan tunggal dari empat bersaudara. Sudah hampir 11 tahun saya tinggal dengan kakek dan nenek saya. pada awalnya saya berniat pindah ke rumah orang tua saat lulus aliyah, ternyata ALLAH berniat lain. Sebelum saya lulus aliyah, ALLAH memanggil kakek saya.
Akhirnya saya menunda niat saya untuk tinggal bersama ortu. namun, sikap nenek saya yang tidak bisa saya tebak. Terkadang nenek saya melarang saya untuk pulang ke rumah ortu saya, padahal bertemu dengan ortu adalah salah satu hak saya.
Saat ini kegiatan saya adalah kuliah sambil mengajar di sebuah TPA. saat jadwal kuliah pulang sore maka sehabis kuliah saya langsung mengajar. Saat pulang kerumah nenk saya memarahi saya dan menyuruh saya berhenti mengajar. padahal kalau saya tidak mengajar sama saja sya tidak kuliah, karena saya mendapatkan ongkos kuliah dari hasil saya mengajar. Sedangkan nenek saya tidak pernah memberi saya ongkos untuk kuliah.
Bunda apa yang harus saya lakukan? Kakak saya yang pertama tinggal bersama isterinya di rumah ortu isterinya. Kakak saya yang kedua tinggal di lebak bulus bersama isterinya juga, sedangkan adik saya tinggal bersama saya di rumah nenek. Rumah nenek saya di tanah abang sedangkan rumah ortu saya di rawamangun. Bunda, lebih baik saya tinggal dengan nenek atau dengan ortu saya bunda? Saya ingin tinggal dengan ortu saya, bagaimana saya harus bicara tentang keinginan saya ini kepada nenek?
Terima kasih bunda
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh,
Ananda W yang shalihat, ..
Semoga Ananda diberi cahaya, tuk meniti hidup, melampaui masa remaja dengan tetap istiqomah, sekalipun Ibu tahu tak mudah dalam posisi Ananda seperti saat ini. Ibu salut atas kemandirian Ananda membiayai kuliah dari hasil keringat sendiri. Tak banyak gadis-gadis yang dapat tegar menghadapi kesulitan hidup. Ibu yakin Ananda bukan orang yang mementingkan egoisme diri semata, tetapi dapat berpikir untuk kemaslahatan orang lain lebih dari kepentingan pribadi.
Ananda mengatakan bahwa sudah 11 tahun tinggal bersama Nenek; nah, Ibu yakin Nenek sekarang sudah lanjut usia, bukan? Bagaimana dengan Ibu, apakah Ayah masih ada, bagaimana kondisi ekonomi Ibu/ orang tua serta Nenek setelah ditinggal Kakek saat ini…. Mudah-mudahan permasalahan ini dapat dibicarakan bersama dalam musyawarah keluarga besar. Amin.
Keinginan Ananda untuk tinggal bersama orang tua setelah sekian lama berpisah adalah hal yang manusiawi. Ibu justru menemukan keluhuran budi, kecintaan anak yang besar kepada orang tuanya meskipun selama ini seolah tidak banyak berperan membesarkan Ananda.
Rawatlah perasaan hormat ini, bagaimanapun keadaan orang tua dengan segala keterbatasannya mereka tetap orang tua yang wajib mendapat hak-hak birrul walidain dari putra-putranya. Jika Ibu tinggal sendirian/ Ayah sudah meninggal, maka tanggungjawab beralih kepada anak laki-lakinya untuk merawat dan memenuhi kebutuhannya. Bicarakan hal ini pada kakak laki-laki, meskipun mereka sudah beristri tetapi hak ibu atas mereka tetap ada.
Selain itu, kini perhatikan kondisi Nenek yang sudah menjanda setelah meninggalnya Kakek. Secara psikologis, orang yang sudah lanjut usia (lansia) berbeda dengan psikologis ketika mereka masih muda, aktif dan kuat. Salah satu yang mereka alami adalah perasaan seperti ”sangkar kosong”. Perasaan ini muncul karena satu persatu anggota keluarganya telah meninggalkannya, semua anaknya sudah disibukkan dengan urusan keluarga masing-masing; maka muncullah perasaan sepi, karena rumahnya kini sepi seperti sangkar kosong. salah satu peran yang mereka inginkan kemudian adalah berdekatan dengan cucu.
Merawat cucu adalah kelanjutan dari peran yang sebelumnya mereka lakukan, yakni merawat anak, dan mengisi masa tuanya dengan hal-hal yang berarti. Ini akan menumbuhkan rasa bahagia dan rasa berharga di masa tuanya. Menurut hasil penelitian, lansia yang kesepian, kurang diperhatikan anak-cucu biasanya kurang sehat dan sakit-sakitan.
Nah Ananda, mungkin Ananda harus bersikap adil sekarang, terhadap orang-orang yang pernah berjasa besar dalam kehidupan Ananda. Adil memang tidak berarti memberi perlakuan yang sama persis, tetapi dapat diartikan memberikan sesuai dengan kebutuhannya.
Ananda mengatakan bahwa ada Adik laki-laki yang tinggal bersama Nenek sekarang selain Ananda. Tetapi Ibu menduga, hati nenek lebih dekat dengan cucu wanita. Apalagi mungkin Adik sekarang sedang menginjak remaja juga, yang banyak menghabiskan waktu untuk bersosialisasi, sehingga kurang dapat ”luwes” dan dekat dengan Nenek. Coba bicarakan baik-baik hal ini dengan Adik untuk lebih memperhatikan Nenek. Bersabarlah menghadapi kondisi nenek.
Ungkin Nenek uring-uringan karena masa transisi menjadi janda. Coba bicarakan baik-baik hal ini dengan Adik dan nenek; misalnya kalian saling bergantian mengunjungi Ibu dan menginap di sana saat-saat hari libur. Atau kadang-kadang ajaklah Ibu menginap di rumah Nenek, atau Nenek di rumah Ibu, sehingga kalian bisa berkumpul bersama. Komunikasikan juga masalah ini dengan saudara-saudara yang lain, barangkali banyak masukan-masukan berarti dari mereka.
Demikianlah saran Ibu, teriring do’a semoga Allah swt. senantiasa memberkahi jalan yang Ananda Wtempuh dan senantiasa memberi petunjuk pada Ananda sekeluarga. Amin…
Wallahu a’lam bissshawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ibu Urba