Menyadarkan Istri agar mau melaksanakan Sholat dan Kembali kepada ajaran Islam

Assalamu’alaikum Wr Wb

Ibu Siti yang saya hormati dan di rahmati Allah SWT.

Saya adalah seorang suami umur 32 th dan telah menikah selama 1 tahun. Saat ini Istri sedang hamil 4 bulan dan semoga Allah SWT melindungi anak saya sampai masa kelahiran dan seterusnya.

Langsung kepada permasalahan, Istri saya tidak mau melaksanakan sholat dan banyak tindak tanduknya bertentangan dengan Islam bahkan cenderung membenci Islam itu sendiri. Istri saya berasal dari ayah yang alim dan taat kepada Islam, dia seorang Haji dan sudah lama tidak memiliki ibu, berdasarkan pengetahuan saya ibu kandung kurang dalam agama Islam. Sekarang ayahnya telah beristri dengan seorang yang lebih faham dan taat kepada Islam, Cuma permalasahannya anak2nya (including my wife) kurang menerima ibu baru nya tersebut. Beberapa pemahaman Istri saya yang menerut saya benar2 sesat. Pemahaman ini dia terima dari kakak2nya. Semasa perkenalan/pacaran tak terlihat kesesatan dari Istri saya, dia cenderung ikut kepada saya, misalnya saat di jalan ketika masuk waktu solat saya selalu mengajaknya solat dan dia juga ikut sholat. Tapi ternyata setelah menikah semua sifat aslinya terlihat dengan jelas. Kesesetanya/ Pemahamannya yang sesat dia dapat dari kakak2nya, antara lain sebagi berikut:
1. Umat Islam harus melaksanakan rukun yang pertama yaitu syahdat, makna syahadat adalah manusia harus bersih dari segala dosa dan salah, gak boleh bohong, gak boleh menyakiti mahluk lain gak boleh salah. Kalau sudah bisa seperti itu (orang yang suci) baru melaksanakan rukun ke dua yaitu sholat.
2. Gak perlu puasa, karena puasa orang Islam Cuma puasa makan minum, semua orang juga bisa, lebih hebat adalah puasa hati, karena itu ga perlu puasa ramadhan kita puasa hati adalah lebih baik daripada umat islam yg puasa ga makan dan minum.
3. Zakat itu cukup di beri kepada kerabat2 dekat2 yang memerlukan, jangan di kasih ke badan amil zakat, nanti juga di korupsi, lebih baik berikan langsung ke sodara2 yang perlu.
4. Naik haji artinya adalah hijrah (pengertian arti secara bahasa juga dah salah). Jadi bagi orang yang berpindah dari kondisinya sekarang kepada kondisi yang lebih baik adalah orang yang berhaji, jadi ga perlu haji ke Mekah, karena itu Cuma akal2an orang arab dan Nabi Muhammad SAW agar tiap tahun dapat devisa dari orang yg berhaji.
5. Solat itu harus dalam kondisi lebih baik dari ketika bertemu Presiden, bertemu Presiden aja pasti berpakaian baik sekali apalagi kalo mo Sholat, maka kalau solat pakai sarung dan kaus sama kaya menghina Allah SWT. Sholat harus tidak mengganggu orang yang sedang nonton TV, orang yang nonton TV lebih berhak dapat hak nya nonton dari pada orang Sholat. Orang sholat harus cari tempatnya sendiri. Orang Sholat seperti orang yang sedang cebok ketika hadst besar, jadi ga boleh sama sekali orang lain tahu.
6. Adzan itu mengganggu hak asasi orang lain yang sedang istirahat ataupun tidur, seharusnya adzan ga perlu di perdengarkan Orang Islam salah dan tidak menimbang hak asasi orang yang tidur, itu sangat mengganggu.
7. Tidak ada kehidupan setelah mati, baik alam barzah atau alam kebangkitan adalah tidak ada, Isalm adalah salah tentang hal ini. Semua arwah akan bereinkarnasi menjadi hewan atau serangga atau manusia lagi yang akan lahir lewat wanita2 hamil.
8. Saat ibadah Qurban, adalah arena buat hewan Sapi dan Kambing untuk arwahnya bisa bereikarnasi menjadi manusia lewat ibu2 hamil yang akan melahirkan, maka itu sebaiknya orang hamil jangan datang ke Ibadah Qurban dan jangan berqurban karena membantu arwah2 sapi dan kambing untuk masuk ke rahim2 para ibu2 hamil.
9. Buat Ibu2 hamil, lindungi diri dengan tahi besi (sisa slag atau terak dari las2an atau pengecoran logam yang berbentuk seperti tahi). Karena tahi besi adalah unsur alam, sedangkan roh2 dan arwah2 penasaran dan syetan2 takut kepada unsur alam, karena mereka tidak menjejakan kakinya ke tanah, itulah bukti syetan takut kepada unsure bumi yaitu tahi besi itu.
10. Membaca Doa dalam bahasa arab adalah salah, karena orang Indonesia ga bisa bahasa arab, di khawatirkan salah isi doanya.
11. Manusia harus kembali kepada alam, alam lah ayat2 Allah SWT yang benar. Hadist banyak kebohongan dan dibanyak kesalahannya, karena gak ada bukti Cuma dari mulut ke mulut orang besar kemungkinannya terjadi distorsi. Cara manusia kembali kepada alam adalah dengan menjaga kebersihan, tidak melukai mahluk lain, even nyamuk kalo dia gak gigit kita ga boleh di bunuh, kalau makan ga boleh menyisakan sedikitpun.
12. Alam adalah seperti unsur api, air, kayu dan besi, sinergis dari ke empatnya adalah bentuk kita bersatu dengan alam. Misal posisi dapur di dalam rumah dengan kamar mandi harus terpisah, karena unsur api tidak bisa bertemu dengan unsur air bisa menyebabkan rezeki akan berkurang.
13. Semua agama adalah benar, semua orang baik dari agama manapun akan dapat pahala dari Allah SWT. Islam salah kalau menyatakan diri paling benar dan masuk surga.

Demikianlah kesesetan2 pemahaman istri saya dan kakak2nya. Saya sudah sering mengingatkannya, tapi dia sifatnya keras dan merasa pasti dan yakin apa yang di ajarkan kakak2nya adalah kebenaran. Setipa kali saya sampaikan hal yang benar jawaban istri cukup satu: “jangan ganggu keyakinan saya”. Belum lagi sifat2 yang lain yang amat pemarah, karena hal kecil yang gak sesuai dengan hati dia bisa marah2 seharian penuh, buat hal yang sepele, misal saya salah membelikan barang yang dia pesan. Juga sifat tinggi hatinya yang gak mau minta maaf kalo dah berbuat salah.

Kebanyakan akhlaq buruknya keluar kalau hatinya sedang gundah saat dia sedang stabil emosinya, bisa di bilang dia Istri yang menyenangkan buat suaminya, dia juga mau berkorban buat keluarga saya, tidak sungkan membantu kebutuhan keluarga dari hartanya sendiri, itu nilai baiknya, dia juga ringan tangan buat orang lain.
Saya masih mencintai Istri saya dan anak saya, Cuma saya gak mau Keluarga saya dalam kesesatan seperti ini, saya gak mau pengaruh kakak2nya kepada keluarga saya, juga kepada anak saya. Bahkan Istri saya pernah berkata, kalau anak kita lahir jangan di ajari Islam, jangan di ajari Doa, biarkan dia memilih sendiri keyakinannya. Itulah satu kebencian dia kepada Islam, padahal dia Muslimah.

Mohon bantuan pendapat dan arahannya biar saya bisa keluar dari masalah ini

Wassalam

Calif

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu

Sdri. Calif yang dirahmati Allah swt.,
Saya memahami permasalahan yang Anda rasakan sebagai suatu hal yang tidak ringan, karena ini menyangkut aqidah atau keimanan kepada Allah swt dan Rasul-Nya. Membaca sederet ciri penyimpangan yang dilakukan maupun dalam pemahaman istri maka saya khawatir bahwa istri Anda saat ini tengah mengikuti salah satu ajaran sesat, meskipun melebelkan pada nama Islam. Banyak hal yang aneh dan tidak wajar, cenderung meyakini hal-hal yang masuk dalam kategori takhayul bahkan tidak mempercayai rukun islam. Na’udzubillahi min dzalik.
Sdri. Calif yang dirahmati Allah swt.,
Memang patut disayangkan bahwa hal-hal prinsip seperti ini tidak terdeteksi sebelum menikah, sehingga patut jadi pelajaran bagi yang lain agar memperhatikan hal-hal prinsip seperti masalah keimanan jauh lebih penting daripada pengenalan yang terkait kebendaan atau fisik. Saya sarankan Anda menyertakan keputusan Anda nanti dengan terus berkonsultasi pada keluarga besar dan berkonsultasi dengan ulama yang Anda percaya.
Sdri. Calif yang dirahmati Allah swt.,
Keyakinan yang ada pada istri bukan tidak mungkin akan diinternalisasikan pada anak-anak nantinya, karena mestinya istri Anda punya waktu lebih banyak dan berpeluang mempengaruhi anaknya kelak. Sebagai kepala rumah tangga maka kewajiban Anda untuk mengarahkan istri, mendidiknya agar tidak terjerumus dalam api neraka.
Allah swt telah memerintahkan

” Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” (QS At-tahrim (66):6).

Nasihatilah dengan lembut namun menyentuh perasaan dan logikanya. Mintalah dia bertaubat pada Allah swt. Atas kekeliruan pemahaman agamanya dengan penuh persuasif dan empatik.

”Serulah manusia kepada jalan Rabb-mu dengan pelajaran yang baik” (QS An-nahl:125)

Mungkin saja istri mengikuti pertemuan-pertemuan atau pengajian yang dilakukan oleh kelompok ini, maka harus ada forum lain yang dapat menjadi referensinya. Ajaklah ke majlis ta’lim atau bahkan secara khusus Anda mengajak istri agar mau berdiskusi dengan seorang ulama yang Anda percaya aqidahnya lurus. Hujjah-hujjah yang lebih kuat perlu dipahamkan pada istri untuk mengalahkan argumentasi sesatnya tersebut.

Sdri. Calif yang dirahmati Allah swt.,
Saya hanya berdo’a agar istri Anda dapat kembali ke jalan yang benar dan Anda diberi kekuatan untuk mendampingi proses-proses yang tentu penuh rintangan, baik dari istri maupun dari Kakak-kakanya yang berpandangan serupa. Jika ternyata tidak berhasil, maka Anda dapat menjatuhkan talak karena istri sudah termasuk membangkang kepada Allah, Rasul dan tidak mentaati suami dalam hal yang ma’ruf.

Wallahu a’lam bisshawab
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuhu

Bu Urba