Assalum’alaikum wr. wb.
Ibu Anita yang saya hormati, saya gadis 25 tahun, pernah punya pacar, tapi sekarang sudah putus. Yang jadi masalahnya dulu dia pernah mengatakan kepada saya untuk melamar saya. Makanya saya berharap dia yang jadi suami, soalnya saya melihat dia lelaki yang bertanggung jawab, shalatnya juga baik. Tapi kenyataanya dia memilih yang lain, dan tahun depan mereka akan menikah.
Sakit hati saya, walaupun saya sadar dia bukan yang terbaik yang Allah berikan untuk saya tapi susah sekali saya melupakannya, susah sekali untuk ikhlas menerimanya. Setiap hari saya berdoa semoga Allah memberikan saya yang terbaik.. Saya ingin sekali untuk menikah. Bagaimana untuk melupakan yang sudah berlalu dan ikhtiar apa yang harus saya lakukan untuk mendapatkan jodoh dengan tidak lagi pacaran, saya ingin menikah, ingin hidup yang lebih baik.. Mohon sarannya ya bu? Terima kasih
Assalammu’alaikum wr. wb.
Saudari SD yang sholehah,
Sakit benar rasanya ya mbak, ketika janji manis yang diucapkan dan kita percayai kemudian dikhianati. Tentu tak mudah menghilangkan perasaan sakit hati yang dikibatkan oleh pengkhianatan tersebut, memang akan dibutuhkan waktu untuk dapat menyembuhkan perasan terluka yang kita rasakan. Oleh karenanya tidak mengapa jika belum merasakan ikhlas saat ini, karena sifat perasaan tidak permanen jika tidak dipupuk, maka waktu juga yang akan mengurangi kekuatannya atau menggantikannya.
Alhamdulillah, meski telah dikhianati oleh laki-laki, namun tidak menyurutkan langkah anda untuk tetap mendapatkan yang lebih baik sebagai pasangan dalam pernikahan. Keyakinan seringkali juga berpengaruh atas apa yang kelak kita peroleh, karenanya yakinlah bahwa ada lelaki yang lebih baik yang sedang dipersiapkan Allah untuk menjadi jodoh anda.
Karenanya persiapkan diri juga untuk menjadi muslimah yang sholehah sehingga Allah datangkan juga lelaki yang sholeh sesuai harapan anda. Ikhtiar anda memang seharusnya diawali dengan perbaikan diri dulu untuk bersungguh-sungguh menjadi wanita muslimah yang sesuai dengan syariat Islam, kemudian perluas pergaulan dalam lingkungan yang baik.
Dan dalam rangka ikhtiar, bukan hal yang dilarang jika suatu saat anda menemukan lelaki sholeh dan mengawali untuk bernisiatif menawarkan diri dalam pernikahan, tentu saja melalui peran ustadz, ustadzah atau orang yang anda tahu dapat dipercaya sebagai penghubungnya. Insya Allah melalui jalan hidup yang baik, doa, dan usaha yang Allah ridho maka anda akan mendapatkan lelaki sholeh pasangan hidup anda. Bersabarlah karena selalu ada kebaikan di balik kesabaran yang diniatkan karena Allah. Wallahu’alambishawab.
Wassalammu’alaikum wr. wb.
Rr Anita W.