Dear Ibu,
Suami saya mengaku berselingkuh dengan teman kerjanya. Suami mengatakan dia menyesal dan sekarang kami sedang berusaha memperbaiki kembali rumah tangga kami. Tapi yang jadi masalah adalah mantan selingkuhan suami saya berusaha berungkali menghubungi suami kembali dan mengirimkan sms kepada saya bahwa dia mau meminta tanggung jawab suami.
Dia juga mengatakan dia bersedia di madu. Apa yang harus saya lakukan ibu? Bagaimana caranya memberikan pengertian padanya? Dan jika dia bersikeras tetap mengingkan tanggung jawab suami tindakan apa yang harus kami perbuat?
Mohon bantuan dari ibu. Terima kasih sebelumnya.
Assalamulaikum wr. wb.
Pastilah menyakitkan menghadapi kenyataan teramat pahit ketika mengetahui suami berselingkuh. Namun nampaknya dengan besar hati ibu dapat memaafkan suami dan bersama-sama suami menata kembali bangunan rumah tangga yang sempat karam karena kekhilafan suami. Namun ternyata masalahnya tidk selesai sampai di sini, ketenangan ibu rupanya kembali terganggu dengan tuntutan mantan selingkuhan suami yang meminta pertanggung jawaban suami.
Saya sebenarnya kurang paham dengan tuntutan pertanggung jawaban yang diminta mantan kekasih gelap suami ibu, apakah (maaf) dia tengah mengandung sehingga ngotot minta dinikahi? Atau memang ada hal lain yang sungguh-sungguh bersifat darurat dan memerlukan tanggung jawab suami anda?, atau hanya alasan yang dibuat-buatnya untuk kembali menjerat suami anda kembali dalam pelukannya.
Karena perselingkuhan ini adalah sesungguhnya merupakan kekhilafan suami dan selingkuhannya, tentu hal ini menjadi tanggung jawab keduanya. Sedangkan menikah bukanlah merupakan wujud dari pertanggung jawaban dan solusi yang terbaik bagi sebuah perselingkuhan apabila tidak ada sesuatu yang menjadi alasan kuat yang mendasarinya. Karena menikah adalah ibadah yang seharusnya dilakukan dengan cara dan alasan yang baik serta diridhoiNya.
Padahal tanggung jawab yang paling utama bagi suami anda justru adalah kewajibannya bertaubat sertamemperbaiki kesalahannya untuk menyelamatkan rumah tangga.Alih-alih bermaksud menata kembali keluarga yang hampir hancur, tuntutan mantan selingkuhan suamijustru bisamenambah pelik permasalahan. Saya yakin hati anda akan semakin terluka karenanya.
Semoga anda diberi banyak kesabaran oleh Allah SWT menghadapi masalah ini. Mengenai keinginan mantan selingkuhan suami yang tetap ngotot dan bersedia dimadu, cobalah dibicarakan dengan suami dengan kepala dingin. Apakah suami memang wajib menikahinya demi memenuhi rasa tanggung jawab? Seberapa pentingnya kah pernikahan itu sehingga mantan selingkungan suami berkeras dengan keinginannnya? Apakah suami ridho dan siap melakukannya dengan segala resikonya? Jika memang harus dilaksanakan, pertimbangkan juga kemampuan anda menerima konsekuensi dari kenyataan hidup berpoligami. Apakah anda siap berbagi cinta dengan madu suami?
Akhirnya, kearifan suami dan ketegasan sikap dan kesabaran dari anda sangat penting. Insya Allah akan membuat masalah ini segera dapat diselesaikan dengan baik. Wallahualam bishawab
Assalamualaikum wr.wb