Assalamualaikum Wr Wb,
Ibu, awal bulan ini ayah saya sudah pensiun. Mungkin berat untuk kedua orang tua menghadapi salah satu fase dalam kehidupannya tapi Insya Allah mereka ikhlas dan kuat.
Saya sedih melihat dia sekarang berada dirumah, dulu dia terbiasa bekerja, memimpin dan mengurus beberapa organisasi di kantornya. Lagipula orang tua belum punya persiapan apa-apa (memiliki usaha) menghadapi pensiun.
Saya sendiri sedih bu… Karena sebagai anak tertua, belum mampu membantu keluarga. Saya sudah menikah dan baru bekerja… Tapi penghasilan saya belum cukup membantu, bahkan kadang saya merasa saya belum pernah membahagiakan kedua orang tua saya.
Saya sedih belum bisa membantu dan membahagiakan orang tua dan adik-adik saya.
Bu, saya mohon saran dari ibu…
Terima kasih
Wassalamualaikum
Assalamualaikum
Sebagai anak tertua yang merasa belum dapat membantu orangtua adalah wajar bila anda measa sedih dengan keadaan orangtua yang memasuki masa pensiun. Memang tidak mudah menghadapi masa pensiun terutama bagi seorang ayah, terutama yang semasa kerjanya memiliki banyak kesibukan bahkan jabatan. Ketika telah pensiun tentu bagi pribadi tertentu akan merasa kehilangan segala kekuatan dan merasa tidak berguna serta merasa tidak lagi dibutuhkan. Ditambah lagi berkurangnya penghasilan yang akan didapat setiap bulannya.
Perasaan seperti itu sering disebut sebagai post power sindrom, namun tidak berarti semua pensiunan pasti mengalami hal itu. Sesungguhnya yang perlu dipersiapkan terlebih dulu menghadapi masa pension adalah mental yang kuat dan hati yang ikhlas. Tidak hanya pada orang yang bersangkutan tapi juga seluruh keluarganya agar dapat terus mendukung kedua orangtuanya.
Bila saat ini orangtua belum memiliki usaha apapun untuk mengisi masa pensiunnya, saya rasa biarkan saja ayah anda menikmati saat-saat istirahat dari rutinitas pekerjaannya selama ini. karena masa pensiun memang sebaiknya tidak dijadikan sebagai ajang alih profesi dari pegawai menjadi pengusaha. Saya rasa justru dengan bergiat dalam urusan sosial keagamaan akan lebih bemanfaat dalam mengisi masa pensiun agar dapat tetap bermanfaat bagi banyak orang.
Namun bila uang pensiun dirasa sangat tidak mencukupi, membuka usaha bisa menjadi pilihan agar bisa tetap mencukupi kebutuhan keluarga yang cenderung naik. Namun ada baiknya orangtua anda memilih usaha yang tidak terlalu menyita tenaga dan pikirannya. Pilihlah usaha yang tidak berisiko tinggi. Bila perlu usaha yang sekaligus penyaluran hobi dan kesenangan, Supaya bisa menikmati pekerjaan barunya dengan santai dan tanpa tekanan. Karena masa pensiun sebenarnya adalah masa menikmati hasil kerja keras selama ini dengan perasaan tenang. Jangan ada lagi tekanan pekerjaan akibat dikejar target-target hasil kerja yang membuat pikiran ayah anda kembali dihinggapi stress.justu nantinyahal itubisa mengganggu kesehatannya.
Saran saya, biarlah saat ini orangtua anda menikmati masa istirahatnya, anda bisa saja memberi beberapa inspirasi usaha dan kegiatan untuk mengisi kekosongan waktu ayah anda. Sikap keluarga harus terus mendukung beliau agar beliau tetap merasa berguna dan dibutuhkan meskipun tidak lagi mampu mencukupi nafkah bagi keluarganya. Karena bisa jadi ayah anda akan menjadi pribadi yang sangat sensitive perasaannya sehingga mudah sedih dan tersinggung.
Saya rasa orangtua anda akan memaklumi bila anda belum dapat membantu mereka. Ukuran kebahagiaan orangtua tentu bukan dari banyaknya bantuan yang mereka dapatkan dari anak. Melihat anak-anak mereka berhasil dalam sekolah, serta tidak membebani pikiran mereka dengan menjadi anak yang berbakti sudah cukup buat mereka.
Sebagai anak yang berbakti yang ingin membahagiakan kedua orangtua, senantiasa mendoakan mereka agar selalu sehat dan bahagia hingga akhir hayatnya adalah sebuah kewajiban. Jadi, jangan berkecil hati dan merasa sedih bila belum dapat berbuat banyak kepada mereka. Karena apa yang orangtua kita berikan pada kita selama membesarkan, mendidik dan menyekolahkan kita hingga kita dewasa, tidaklah mengharap secuilpun balasan dari anaknya. Cukuplah dengan senantiasa mendoakan mereka dan menjadi anak yang shaleh shalihat hal itu sudah merupakan kebahagiakan bagi orangtua kita. Wallahualam bishawab
Wassalamualaikum wr. wb.