Assalamualaikum.Wr.Wb
Ustadzah yang saya hormati… Perkenalkan nama saya syefa, laki-laki uasia 28 tahun, pekerjaan PNS. Saya sudah meniatkan ingin menikah tahun ini dan sekarang baru tahap pencarian calon istri. Sebulan yang lalu saya dikenalkan rekan kerja di kantor ke anak tetangganya. Tak lama kemudian saya datang ke rumah tetangga rekan kerja saya itu. Pada waktu bertemu kami langsung akrab, karena mungkin sebelumnya sudah dikenalkan oleh rekan kerja saya itu. Pada waktu ke rumahnya, saya bertemu dengan wanita yang dimaksud dan keluarganya. Obrolan kami yang umum-umum aja, masalah keluarga, asal usul dan pekerjaan. Pada waktu saya bertemu yang kedua kalinya, saya menyatakan bahwa perkenalan ini ingin serius, karena saya lagi mencari calon istri, untuk pendamping hidup.jawaban yang saya dapatkan "dipertimbangkan" katanya. Sebagai informasi wanita ini sudah mempunyai calon suami, teman kuliahnya dulu. mereka sudah sepakat mau menikah, bahkan kedua keluarganya pun sudah dekat. Namun dari pihak laki-laki, sudah dua tahun ini belum ada kejelasan kelanjutannya (menggantung).
Saya coba memantapkan hati mengajak dia menikah, namun jawaban yang saya peroleh dia belum bisa menjawab karena dia "masih trauma, yang dulu aja yang seakan sudah pasti menikah, eh tahunya ga jadi" katanya.
Yang ingin saya tanyakan:
1. Apakah yang saya lakukan (perkenalan) dengannya, dibolehkan menurut agama, mengingat dia sudah ada kesepatan mau menikah? sebelumnya sudah saya tanyakan apakah sudah di khitbah, dan jawabannya "belum ada proses khitbah" katanya. terus terang saya tidak berani klo dia sudah di khitabah, karena yang saya tahu tidak boleh.
2. Apa yang sebaiknya saya lakukan?
Terima kasih atas jawaban dan saran Ustadzah
wassalamu’alaikum wr.wb.
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu
Sdr. Syefa yang semoga dicintai Allah swt.,
Segala puji syukur layak Anda haturkan kepada Allah swt, yang mana Anda di usia muda ini sudah dikaruniai pekerjaan, sebagai PNS, yang banyak orang belum -bahkan sulit- mendapatkannya. Bentuk syukur terbaik adalah dengan menambah ketaatan kepada-Nya, semoga kehidupan kita lebih barokah nantinya. Amin. Nah, Sdr. Syefa, Andapun sudah menginginkan seorang pendamping hidup, hal yang wajar di usia yang matang dan sudah mempunyai penghasilan tetap. Tentu saja dalam memilih pendamping hidup, calon istri, Anda sudah mengetahui kriteria utamanya, yakni istri sholihah yang taat pada Allah dan Rasul-Nya, dan semoga saja itu Anda terapkan pada wanita yang sekarang Anda dekati.
Sdr. Syefa yang shalih.,
Ternyata hambatan muncul karena wanita yang Anda dekati pernah mengalami kekecewaan pada laki-laki lain, ini menimbulkan perasaan semacam trauma. Wanita tersebut dibayangi ketakutan akan terjadi hal yang sama, sehingga nampak ada keraguan dan mengambang dalam memutuskan. Bayangan kegagalan mungkin masih mengganggunya, atau bahkan mungkin dia masih mengharapkan kelanjutan hubungan dengan laki-laki yang dulu? Menurut hemat saya, kejelasan posisi wanita tersebut terhadap calonnya yang dulu harus Anda tanyakan. Benarkah dia belum dikhitbah? Jika sudah sampai kesepakatan dan keluarganya juga sudah tahu, mungkin saja dia pernah dikhitbah. Nah kalau si wanita itu ingin melepaskan dari khitbah tersebut agar bisa dikhitbah laki-laki lain, termasuk Anda, maka khitbah yang lama harus dibatalkan terlebih dahulu.
Sdr. Syefa yang shalih.,
Anda sudah benar dalam melangkah, menyatakan serius dalam membina hubungan. Oleh karena itu, jika memang Anda sudah mantap dengan wanita ini, Anda bisa sarankan pada wanita ini untuk memperjelas posisinya dengan mantannya dulu. Jika hubungan yang dulu hanya ditunda saja, maka Anda tak layak mendekatinya karena dia masih dalam ikatan laki-laki lain.
Sdr. Syefa yang shalih.,
Sambil menunggu kejelasan wanita ini, isilah hidup dengan produktif, selepas kerja Anda bisa melakukan khidmat dalam kepengurusan masjid, misalnya atau hal-hal yang dapat mengantarkan Anda pada hidup yang berma’na bagi orang di sekitar Anda. Insya Allah apa yang terjadi pada Anda ini akan memperkaya jiwa, menambah kematangan anda dan yakinlah bahwa jodoh Anda sudah ditentukan oleh-Nya. Mohonlah agar Anda diberi wanita shalihah yang tepat, yang dapat mendampingi Anda dalam suka maupun duka. Nah, saudaraku, ini saja yang dapat saya sarankan, teriring salam dan do’a keberkahan untuk Anda sekeluarga.
Wallahu a’lam bisshawab,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuhu
Bu Urba