Saya masih duduk di kelas 3 smp, di sekolah negeri.Saya gundah sekaliiiii. Sekarang saya baru menyadari saya berlainan dengan teman-teman sepantaran saya. Saya sudah mencoba bertahan tapi kayaknya susah. Saya menyukai teman sesama perempuan. Saya rasakan ini sejak kelas 4 SD. Waktu itu saya belum mengerti tapi seiring bergulirnya waktu sekarang saya baru sadar.
Saya tahu itu salah, tapi kok gak bisa melupakannya. Saya takut itu akan terbawa hingga sampai saya besar. Saya tidak pernah tertarik dengan laki-laki, walau gantengnya kayak artis. Tapi beda dengan sesama perempuan teman saya.
Bu, saya merasa orang yang paling bersalah dan menderita jika saya tahu seumur hidup saya seperti ini. Saya takut menikah.. saya takut dosa tapi saya tak mau pria atau cowo manapun, saya hanya inginkan teman-teman cewe saya. Saya bingung harus bagaimana?
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Adik yang dirahmati Allah swt.
Saya memahami kebingungan Anda karena lebih mencintai sesama jenis. Alhamdulillah Anda belum terlalu jauh melakukan hal-hal yang dibenci Allah swt. Sekarang Anda ingin kembali mempunyai perasaan yang wajar pada teman wanita. Ini hal yang positif, jika Anda serius ingin berubah saya yakin Anda bisa! Serius dan optimislah!
Saya tak ingin Anda mengatakan sekalipun: ”saya tak bisa, saya tak sanggup tuk bisa”..seperti kata-kata yang Anda tulis. Jangan sekalipun ucapkan itu lagi, karena ini adalah kata-kata pesimistis. Justru sebagai pendorongnya Anda harus merupah kata-kata pesimistis menjadi kata-kata optimistis. Seorang yang optimis akan mengatakan sebaliknya: ”Saya bisa, saya sanggup..!”. Tentu saja dengan idzin Allah swt.
Adik, mungkin ungkapan-ungkapan itu ada yang menganggap tidak berpengaruh pada diri pengucapnya, padahal pengaruhnya amat besar. Bukankah sebuah kata muncul dari hasil interaksi berbagai ranah psikologis, pemahaman seseorang, emosinya serta sikapnya.
Oleh karena itu luruskan pemahaman Anda dulu. Kalau Anda pahami bahwa mencintai sesama jenis adalah ketakwajaran maka berusahalah menjauhi interaksi yang berlebihan dengan sesama wanita. Ini tidak berarti bahwa Anda boleh berinteraksi berlebihan dengan lelaki, lho. Karena ada yang menterapi untuk mencoba bergaul bebas dengan lelaki namun akibatnya malah ketagihan dua-duanya..tetap tak berhasil menghilangkan kebiasaan sebelumnya. Jadi tetap bergaul secara wajar, dalam batas-batas yang dibenarkan agama, baik pada laki-laki maupun wanita.
Adik yang dirahmati Allah swt.
Perilaku lesbian Anda apa pencetusnya, saya kira perlu digali. Sayang Anda tak menceritakan bagaimana pola asuh dalam keluarga. Kalau akar masalah diketemukan, semoga akan lebih membantu pemulihan Anda. Cobalah cermati, apa ada pengaruh dari orang lain dalam masalah ini? Adakah sesuatu pernah terjadi dalam keluarga?
Saat ini saya sarankan Adik banyak mengisi waktu luang dengan hobi yang positif. Karena Adik masih SMP, masih melalui tahap pubertas, saya berharap masih banyak kesempatan untuk memulihkan hal ini.
Dekatkan diri Anda pada-Nya, karena Dialah yang Maha Pengobat segala penyakit. Keimanan yang lemah dapat menjadi penyebab hal ini. Jadi, perkuat iman, jauhi rangsang-rangsang terkait seksualitas, banyak bergaul dengan orang-orang shalih, cari majlis ilmu…okey? Anda mungkin dapat mengkombinasi pemeriksaan ke dokter ahli untuk pemeriksaan fisik/ hormonal, barangkali ada gangguan hormonal atau lainnya. Sekian yang dapat saya sarankan, teriring do’a Adik tetap optimis dalam mengatasi masalah ini..!
Wallahu a’lam bissshawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ibu Urba