Saya seorang remaja yang menjelang dewasa.saya mempunyai penyakit seperti umat nabi Luth As.saya hidup dalam ketakutan dan keputus asaan, saya tidak tahu mengapa saya jadi gay.karena didikan keluarga sudah sewajarnya. pertanyaan saya, bisakah saya masuk surga? Dengan keadaan saya seperti ini dan bolehkah saya tidak menikah?
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh,
Ananda Arya yang semoga dirahmati Allah, ..
Ananda bisa melihat jawaban untuk kasus yang mirip/ gay beberapa waktu yang lalu di rubrik ini. Secara khusus Ibu sarankan Ananda meningkatkan ibadah dan pendekatan pada Allah swt. Karena dengan dekat pada-Nya hati Ananda akan tenang dan semoga mendapat kemudahan solusi. Salah satu faktor yang perlu ananda cermati adalah apakah Anda mengalami gangguan psikologis yang belum terselesaikan? Misalnya pernah ada pengalaman buruk yang terkait image terhadap lawan jenis.
Berkonsultasilah secara intensif dengan ahli di kota Anda.Ibu sering mencermati kasus-kasus yang Ananda alami juga banyak dipengaruhi faktor learning; misalnya Ananda bergaul dengan orang yang mengalami kelainan yang sama, kemudian Anda diajak berbuat, kemudian Anda ulangi, dan akhirnya menjadi kebiasaan yang sulit dilepas. Seperti seorang perokok yang awalnya merasa pahit ketika merokok, tetapi setelah beberapa kali akan merasa ketagihan.
Perilaku seksual menyimpang mengandung efek adiksi bagi pelakunya; seperti rasa kecanduan dan ketergantungan. Demikianlah perbuatan yang mengandung keni’matan maka akan cenderung diulangi. Maka pikirkanlah efek buruk dari perbuatan Ananda, misalnya adzab yang pedih dan sakit ketika menghadapi hari perhitungan nanti. Jangan pikirkan efek ni’matnya saja padahal dalam keni’matan itu terselip kepedihan jangka panjang.
Nah Ananda, Ibu melihat bahwa keberanian Ananda untuk menanyakan ini adalah gambaran motivasi intenal untuk berubah menjadi lebih baik di masa mendatang. Terus pertahankan motivasi ini karena akan menjadi daya dorong yang positif ke arah perubahan. Berdekatanlah dengan pemuda-pemuda yang sholih, yang bisa membimbing Ananda.
Rasulullah saw bersabda yang artinya kurang lebih:
” Seseorang itu mengikuti agama temannya, oleh karena itu lihatlah terlebih dahulu siapa yang akan dijadikan teman baginya” (HR At-Tirmidzi).
Justru jangan kemudian semakin menjauhi sunnah, termasuk ajaran Rasul untuk menikah. Sebagian orang pernikahan justru dapat menjadi terapi persoalan ini, insya Allah. Jika sudah ada kesiapan menikah, menikahlah dengan gadis sholihah, juga yang mau mengerti masa lalu Ananda dan mendampingi Ananda dalam proses pemulihan diri. Semoga secara bertahap kebiasaan buruk Ananda bisa hilang, dengan idzin Allah swt. Bertaubatlah semoga Allah mengampuni dan dengan amal sholih yang Anda lakukan Dia mengakaruniakan surga-Nya.amin.
Wallahu a’lam bissshawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ibu Urba