Assalamu`alaikum wr, wb.
Kami sedang mengalami kegindahan luar biasa terkait kondisi anak kami. Kami memiliki seorang puteri yang saat ini berusia 5 tahun. Kami perhatikan ada kelainan sikap yang membuat kami sangat gusar dan juga sedih sekali, Bu.
Puteri kami ini sering kami pergoki sedang "maaf, memain-mainkan kelaminnya dengan tangan, malah akhir-akhir ini kami pergoki dia menggesek-gesekkan itu-nya ke dinding." Begitu ketahuan anak kami itu sangat ketakutan dan kami pun sangat marah.
Kami sudah mencoba menasehati dengan porsi sesuai usianya dengan lembut, tapi tidak didengar sehingga kami sering harus marah sekali (kadang sampai mengebrak pintu).
Bu, . Kenapa anak kami seperti itu. Apa sebabnya..dan bagaimana kami mengatasinya. Kami sangat malu dan tidak tahu lagi harus bagaimana. Memang secara jujur anak kami saat berusia sekitar 3, 5 tahun pernah memergoki kami sedang berhubungan dan sikapnya marah kepada kami. Dan itu seingat kami pernah beberapa kali meskipun tidak dalam waktu yang berdekatan.
Ibu, bagaimana cara kami mengatasi masalah ini dan mengapa anak kami bersikap seperti itu.
Jawaban ibu sangat kami nantikan.
Wassalamu`alaikum wr, wb.
Assalamu’alaikum wr, wb.
Sebagai orang tua, sangat wajar bila merasa kaget dan gusar ketika mengetahui putri kecilnya yang baru berusia 5 tahun ‘bermain’ dengan alat kelaminnya. Penyebab kebiasaan ‘aneh’nya tersebut adalah sangat mungkin dipicu atau diakibatkan dari pengalamannya menyaksikan adegan intim yang dilakukan orangtuanya. Apalagi kejadian tersebut disaksikannya berulangkali.
Seorang anak dapat sangat mudah merekam adegan tersebut dalam ingatannya, dan meskipun ia masih kecil, sesungguhnya kejadian tersebut mampu dipahami oleh naluri atau instingnya. Ingat lho, seorang anak adalah peniru ulung yang selalu ingin meniru dan mencoba apapun yang disaksikannya. Hingga si kecil pun dapat menyadari bahwa dengan memainkan atau menggesekan kelaminnya ternyata dapat memberikan rangsangan dan sensasi yang menyenangkan baginya. Hal tersebut mirip dengan yang dinamakan masturbasi. Padahal seharusnya hal itu tidak seharusnya terjadi, apalagi diusianya.
Untuk menghilangkan kebiasaannya tersebut, memang diperlukan kesabaran dan sikap yang tenang dari orangtua dalam memberi pengertian pada si kecil. Si kecil perlu juga dialihkan perhatiannya dengan memberikan aktivitas-aktivitas yang membuatnya sedikit demi sedikit melupakan kebiasaannya. Hindari sikap emosional, karena hal itu tidak akan efektif menghentikan kebiasaannya.
Menyikapi permasalahan ini, sebagai orangtua memang perlu memberikan pendidikan seks sejak dini. Ajaklah si kecil bicara dari hati kehati dengan memberikan pengertian bahwa alat vitalnya adalah benda yang bersifat pribadi yang sangat berharga dan harus dijaga dengan baik. Katakan bahwa dengan mempermainkan atau menggeseknya akan dapat melukai alat vitalnya. Si kecil juga perlu diberitahukan bahwa tidak seorangpun boleh melihat dan menyentuh benda pribadinya tersebut.
Sejalan dengan usianya yang makin bertambah kelak, pendidikan seks akan mengarahkannya pada pemeliharaan organ-organ reproduksinya, dan pengertian bahwa perilaku seksual yang bebas dan menyimpang akan membawa banyak kerugian terhadap kesehatan, dan bertentangan dengan nilai moral dan agama. Pemahamannya kelak terhadap nilai-nilai agama Insya Allah akan mengeliminir kebiasaan buruknya.
Nah, pada akhirnya hal ini menjadi pelajaran yang amat berharga bagi bapak-ibu dan orangtua yang lain. Agar lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas seksualnya, jangan sampai adegan tersebut disaksikan dan didengar oleh anak-anak.
Di samping itu perlu juga di waspadai tayangan dan media yang berbau pornografi dan pornoaksi yang dapat meracuni pikiran anak-anak kita. Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan, dapat bermanfaat dan mengurangi kegundahan bapak dan ibu.
Wallahualam bishawab
Wassalamualaikum wr, wb.