Assalamu’alaikum Wr. Wb
Ibu Siti Yang Terhormat,
Saya seorang suami (33), dan pernikahan saya sudah hampir 7 th. Saya belakangan ini selalu mengalami permasalahan saat setiap mau mengajak istri berhubungan Sex. bahkan saya selalu bertengkar setiap mau melakukannya, bahkan penolakan itu terlalu kasar menurut saya, istri cenderung beralasan capek, gak mood dan dalih tak menghargai istri. Saya mengerti betul apa karakter istri saya dan saya selalu mengingatkannya dan dia selalu mau mengerti setiap saya ingatkan, namun peristiwa itu selalu terulang setiap saya mau melakukan hubungan dengan istri saya. Saya Capek mau pakai dalil apa lagi untuk menyadarkan istri saya. Karena setiap saya mau mengajak istri berhubungan saya selalu menggunakan bahasa yang halus dan patut. Jadi saya mohon bimbingan dari Ibu untuk Saya dan Istri Saya. Terima kasih. Wassalam..
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu,
Bapak Muchlis, Dapat dipahami bahwa sebagai suami Anda akan terganggu dengan penolakan istri Anda untuk berhubungan seks. Tentang pertanyaan seputar masalah ini sebenarnya sudah sering diulas di rubrik ini, tetapi tak ada salahnya kami ulang kembali bila anda masih membutuhkan jawabannya:
Bapak Muchlis , hubungan suami istri di dalam Islam mengandung banyak manfaat. Imam Al Ghazali, yang disarah oleh Abdul Halim Abu Syuqqoh mengatakan, setidaknya ada lima faedah, yaitu :
1. mendapatkan anak,
2. mengendurkan syahwat termasuk di dalamnya membentengi diri dari godaan setan, menundukkan pandangan dan memelihara kemaluan.
3. menghibur hati dan menyenangkannya dengan duduk-duduk, saling memandang dan bermesraan suami istri sehingga dapat menggembirakan hati dan menyemangati untuk beribadah, menghilangkan kegundahan dan menceriakan hati
4. mengosongkan hati dari kesibukan mengurusi rumah
5. mengendalikan nafsu dan melatihnya dengan memelihara dan menguasainya, menunaikan hak istri dan keluarga, membimbingnya ke jalan agama, berusaha mencari yang halal untuk mereka dan mendidik anak-anak
Sesungguhnya, syariat sangat memudahkan jalan untuk terlaksananya hubungan intim suami istri dengan mengatakannya bahwa hal itu sebagai sedekah. Jadi karena amalan itu seseorang (atau dua orang) bisa mendapat pahala, selama mereka ikhlas. Hubungan suami istri yang dilakukan dengan senang hati akan memberi dampak positif bagi kedua belah pihak.
Seringkali dinukilkan hadits sebagai berikut:
Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda,
”Apabila seorang lelaki mengajak istrinya ke ranjang tetapi si istri enggan memenuhinya, maka dia dilaknat oleh malaikat hingga pagi.” (HR Bukhari dan Muslim)
Juga hadits yang lain: dari Abu Hurairah berkata bahwa rasulullah saw bersabda,
”Tiada seorang lelaki pun yang mengajak istrinya ke ranjang, tetapi si istri enggan memenuhinya, melainkan yang di langit marah kepadanya hingga suaminya merelakannya.” (HR Muslim)
Tolonglah hadits ini difahami secara bijaksana. Islam adalah din yang sangat mementingkan pencegahan dibanding pengobatan.
Tak bisa dipungkiri, lelaki dan wanita memang berbeda dalam memandang hubungan suami istri ini. Lelaki lebih ke arah pemuasan syahwat, sedangkan wanita memandang hubungan seksual adalah ekspresi puncak dari cinta kasih yang dimilikinya. Kalau lelaki begitu menginginkannya ia akan mudah saja memenuhinya, tanpa membutuhkan waktu yang panjang. Sedang wanita membutuhkan kondisi, mood, hawa cinta dan ekspresi kasih dari suaminya. Dan waktunya tak sependek yang dibutuhkan lelaki. Bisa sepanjang hari atau bahkan bisa hitungan hari sampai minggu atau bulan.
Maka, jangan semata-mata menggantungkan pada kata ”kutukan malaikat”, tetapi fahamilah hadits ke dua, ”hingga suaminya merelakannya’, kalau suami merelakan rasa capek istri atau sakitnya atau rasa tidak nyamannya. Sekali lagi, masalah ini pada akhirnya, tergantung juga dari kesehatan komunikasi suami istri. Bila komunikasi di antara mereka lancar, maka, sang suami akan membatu istrinya menemukan mood, membantu istrinya mengerjakan pekerjaan rumah tangga agar mengurangi rasa capek atau memijitinya atau mengobatinya bila sang istri sakit. Jadi tak perlulah memperpanjang mendiskusikan ’siapa yang berdosa’, tetapi lebih ke ”siapa yang menginginkan banyak pahala dengan bersedekah, melakukan hubungan suami istri?”
Anda perlu mengetahui akar masalah yang membuat penolakan istri. Benarkah dengan alas an capai? Atau ada masalah lain? Setiap suami, bisa mengetahui bagaimana cara membahagiakan istrinya dan membuatnya merasakan cintanya. Anda bisa mencoba beberapa hal di bawah ini :
1. Antusias menunjukkan kepada istri bahwa anda mencintainya. Beberapa hal bisa anda coba, misalnya, menciumnya ketika bangun tidur, mau berangkat bekerja,mau tidur atau di kesempatan lainnya. Mengucapkan selamat ulang tahun, memuji dandanannya, memberinya hadiah romantis, mengiriminya surat cinta yang tak terduga, mencarinya begitu pulang kerja, membelai rambutnya atau mengelus tangannya. Mandi bersama- sama sebagaimana pernah dilakukan Rasulullah saw bersama istri beliau. Dan banyak cara lain yang sesuai untuk anda dan istri. Intinya, anda harus bisa menunjukkan kepada istri bahwa anda mencintainya.
2. anda mengevaluasi diri. Biasanya para wanita tidak akan nyaman kalau ia merasa suaminya egois dan tidak memperhatikan waktu ketika mengajaknya berhubungan. Misalnya saat istri capek, sakit atau mengantuk sekali. Juga ketika suami enggan dan acuh tak acuh, misalnya enggan memakai wewangian, tak menggosok gigi dlsb.
3. mencobalah duduk berdua dengannya. Bercakaplah dengan hati, beri istri kesempatan untuk mengungkapkan apa yang diinginkannya, apa yang tak disukainya, program apa yang mesti dilakukan anda berdua agar masalah ini membaik. Sekali-kali, jangan libatkan emosi marah, memutus pendapatnya atau malah tak menghiraukannya. Semoga komunikasi dengan hati ini bisa memperbarui cinta anda dan meyakinkan dirinya bahwa ia membutuhkan anda.
4. Perlu juga anda berlatih berolah raga, agar keinginan anda selaras dengan keinginan istri. Karena sekali lagi, istri tak biasa langsung melakukan hubungan sementara anda mudah menginginkannya. Jadi Pak, jangan pernah lagi merasa takut atau minder, karena ini juga rangkaian dari ibadah.
5. bila cara-cara yang menyentuh sisi psikisnya sudah anda lakukan dengan maksimal dan belum ada perbaikan (karena kebanyakan masalah frigiditas pada wanita disebabkan sisi psikologis), anda perlu melibatkan ahli medis .
Sekian yang dapat saya sampaikan, tetaplah berusaha, semoga anda dimudahkan Allah. Amiiin….
Wallahu a’lam bisshawab,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu,
Bu Urba