Assalamu ‘alaikum wr. wb.
Yth. Ibu Anita, saya seorang ibu RT yang menikah sudah 1,5 tahun. Sekarang saya sedang hamil 8 bulan, anak pertama.
Begini, bu, Ibu saya selalu iri bila saya memuji mertua saya yang baik hati pada saya. Hubungan saya dan mertua sangat harmonis dan akur. Juga hubungan dengan adik dan kakak ipar. Bila saya bercerita tentang bagaimana baiknya mertua memperlakukan saya, membuat orang lain merasa iri dengan keadaan saya. karenanya, saya sangat bersyukur.
Tapi yang membuat saya sedih, kadang ibu saya kelihatan tidak suka dengan cerita saya, sebab menurutnya, saya terlalu berlebihan memuji mertua saya. Padahal, saya termasuk orang yang sulit memuji lho, Bu Anita! Yang saya ceritakan mengenai mertua saya tidak mengada-ada, tidak lebih dan tidak kurang.
Pernah suatu saat, ibu saya menghina kondisi ekonomi mertua saya. Saya sedih sekali, Bu. Sedangkan mertua saya sangat menghormati ibu saya. Memang, mertua saya kondisi keuangannya tidak sekaya ibu saya yang sudah janda. walaupun pas-pasan, tapi mertua saya tidak pernah kekurangan secara materi. Makanan selalu terhidang di meja makan dengan bermacam variasi dan enak pula (ibu mertua pintar masak, Bu) sedangkan masakan di rumah saya sangat sederhana, tidak banyak macamnya dan membosankan. Ibu saya punya simpanan ribuan dolar di bank dan 4 rumah, sedangkan harta yang mertua miliki adalah rumah kecil dan motor butut. Ibu saya melihat orang dari materi yang dipunyai, sedangkan mertua melihat orang dari akhlaknya. Beda sekali ya Bu, antara ibu sendiri dan mertua?
Yang menjadi pertanyaan saya, bagaimana membuat ibu saya tidak menghina dan tidak iri lagi bila saya menceritakan kebaikan keluarga suami saya? Saya heran deh, bukannya bersyukur punya besan baik, malah menghina. Oh ya, ibu saya selalu berprasangka buruk pada siapapun, termasuk dengan anaknya. Bagaimana cara menasehatinya supaya sadar?
Terima kasih atas jawabannya.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Assalammu’alaikum wr. wb.
Ibu A yang dirahmati Allah,
Alhamdulillah, anda memang patut bersyukur diberikan oleh Allah mertua yang sangat baik, karena memang tidak semua orang seberuntung anda dalam hal ini. Namun nampaknya rasa suka anda kepada ibu mertua tidak direspon secara baik oleh ibu anda dan hal ini membuat anda jadi kecewa dengan sikap ibu sendiri yang cenderung memandang segala sesuatu dari sisi materi.
Nampaknya anda memang begitu mengagumi ibu mertua, sampai-sampai ibu yang tidak biasa memuji orang jadi bisa memuji. Sebenarnya memang tidak ada yang salah dalam memuji orang lain, namun berhati-hatilah memuji orang dihadapan orang yang mencintai anda karena bisa menimbulkan perasaan cemburu, meskipun apa yang anda puji tersebut hal yang benar adanya.
Mungkin anda perlu juga mengevaluasi ketika anda suka memuji mertua anda apakah pernah juga anda menyampaikan pujian pada ibu anda. Karena meskipun begitu banyak kelebihan dimiliki ibu mertua pastilah ada juga hal yang baik dari ibu anda sendiri yang bisa dipuji meski tak sama dengan ibu mertua. Jangan sampai timbul rasa iri dari ibu yang melahirkan anda sehingga ia menganggap anda lebih menyukai ibu mertua daripada dirinya.
Mungkin pandangan buruknya pada ibu mertua anda yang kadang dilontarkannya hanyalah gambaran rasa khawatirnya takut anda tinggalkan. Artinya banyak hal yang melandasi jalan berpikir seseorang dan kita takkan memahaminya secara benar jika kita tidak mencoba untuk lebih dekat dengannya. Jika anda ingin perubahan terjadi pada ibu mungkin caranya bukan sekedar membicarakan kebaikan ibu mertua anda didepannya.
Tapi ajaklah ibu untuk dapat merasakan semua kebaikan yang dimiliki oleh ibu mertua anda. Sering- seringlah mengajak ibu anda silaturahmi atau melakukan acara bersama dengan ibu mertua, dengan demikian akan membuatnya mengenal lebih dekat ibu mertua.Seringkali merubah cara pandang dan sikap seseorang bukan dengan kata-kata namun dengan sikap dan perbuatan yang menyentuh hatinya. Wallahu’alambishawab.
Wassalammu’alaikum wr. wb.