Salam sejahtera bu….
Saya mempunyai putri (4 tahun), sudah masuk TK, begini bu, anak saya termasuk anak yang tidak bisa diam makanya saya masukan ke sekolah alam, selama sekolah saya selalu dipanggil sama gurunya karena anak saya susah untuk mengikuti kemauan guru, akhirnya gurunya kwalahan dan kami diskusi sehingga dalam waktu 2 minggu anak saya bebas tidak megikuti kelas tapi tetap beraktifitas di sekolah, padaha menurut saya sekolah termasuk sekolah yang sangat bebas untuk anak beraktifitasnya tapi ada aturan yang harus diikuti anak-anak, contoh: Anak-anak lain belajar di kelas, anak saya naik pohon. anak yang lain sholat anak saya jungkir balik, anak yang lain makan di meja anak saya duduk di meja, aktifitas dirumah juga sama tidak bisa duduk diam 5 atau 10 menit kecuali anak saya tidur dan sakit parah, saya keropatan juga apalagi menjelang masuk SD, karena saya sudah 3 kali pindah sekolah dengan alasan (guru kelas menyerah). Untuk daya ingat dan tangkap termasuk bagus.
Bagemana menangulangi tipe anak seperti ini, biasanya anak umur berapa untuk bisa duduk dan konsentrasi.
Trima kasih
Ibu Aya Mulyadi, anak usia pra sekolah (pre-school) masih dalam tahap usia bermain, dan perkembangan motorik sedang maju pesat. Oleh karena itu prinsip dalam pendidikan pra sekolah baik itu playgroup atau TK atau semacamnya adalah bermain sambil belajar. Nah ini prinsip yang perlu dipahami oleh pendidik, agar tidak mencekoki (maaf istilahnya agak vulgar) dengan materi padat sehingga anak kehilangan waktu untuk bermain, karena pada prinsipnya dalam permainan itulah mestinya unsur edukatif diselipkan oleh sang pendidik. Istilah belajar tidak mengacu pada studying (dalam bahasa Inggris) namun pada proses learning. Di samping itu setiap anak membawa kecenderungan sendiri-sendiri untuk proses learning (belajar), ada tipe belajar anak yang cenderung bersifat kinesthetik sehingga lebih banyak bergerak.
Ibu Aya, menilik cerita Ibu, nampaknya ada pula ciri-ciri anAnda yakni ciri-ciri yang sering ada pada anak ADHD, namun ini perlu pemeriksaan secara cermat. Ibu, anak yang over-aktif tidak sama dengan dengan anak yang hiper-aktif. Anak yang belajar secara kinesthetik cenderung over-aktif dibanding teman-temannya, namun masih bisa terkendali. Seiring perkembangan usia maka anak akan lebih terkendali. Biasanya mulai memasuki usia sekolah anak mulai lebih tenang. Namun anak ADHD (Attention Deficit & Hyperactivity Disorder) sering pula dikenal sebagai GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktivita) punya ciri-ciri yang khas, antara lain impulsif dan kurang terkendali.Munculnya gejala biasanya sebelum usia 7 tahun; anak ini seperti selalu “bergerak” atau “digerakkan” oleh mesin, berlari atau memanjat tanpa mempedulikan lingkungan, kaki dan tangan juga tidak bisa diam meski di tempat duduk, berdiri atau berjalan di dalam kelas pada situasi yang dituntut untuk duduk, berbicara banyak, sulit bermain tenang dan santai dan gejala muncul di dua atau lebih situasi. Ibu Aya dapat membandingkan ketika anak Ibu di rumah dan di sekolah apa perilakunya sama? Jika gejala tersebut hanya muncul di satu setting atau situasi, misalnya di sekolah saja atau di rumah saja, maka perlu dicermati sebabnya. Apakah suasana di sekolah ada yang tidak kondusif? Mereka yang ADHD minimal menunjukkan gejalanya secara konsisten di dua settiung atau lebih. Bicarakan dengan ahli di klinik tumbuh kembang anak dan psikolog yang ada. Perlu segera dilakukan pemeriksaan/ assestment untuk memastikan apakah anak Anda termasuk yang berkebutuhan khusus, misalnya ADHD atau mungkin juga malah gifted/ berbakat. Trimakasih, semoga bermanfaat.
Wallahu a’lam bissshawab.
Ibu Urba