Assalamu’alaikum wr. wb.
Sekitar dua tahun yang lalu, saya dipaksa pacar saya untuk melakukan hubungan seksual. Hal ini berlangsung lebih dari lima kali. Padahal, saat itu saya baru benar-benar mengenal Islam dan pacar saya termasuk orang yang mengajarkan Islam pada saya. Pacar saya pun tergolong seorang ‘ustadz’ di daerah saya. Ibu bisa bayangkan, betapa terguncangnya saya.
Tidak hanya itu Bu, ia mengisolasi saya dari teman-teman sekolah saya. Ia melarang saya banyak bergaul dengan teman-teman saya yang lain, terutama laki-laki. Ia bahkan marah jika saya menunjukkan perhatian saya pada teman-teman perempuan saya. Saat itu, saya merasa sangat tersiksa. Namun saya tidak bisa lepas darinya karena ia mengeluarkan berbagai dalil yang menyatakan bahwa perempuan yang baik hanya untuk laki-laki yang baik, dan perempuan yang tidak baik hanya utnuk laki-laki yang tidak baik.
Hal ini membuat saya merasa berat untuk melepaskan pacar saya tersebut karena saya takut mendapatkan laki-laki yang tidak baik. Pada saat yang bersamaan, saya sedang mempersiapkan diri saya untuk masuk ke perguruan tinggi negeri. Keluarga saya saat itu begitu menekan saya agar lulus SPMB, apa pun yang saya lakukan tampaknya salah di mata mereka.
Apalagi setelah saya mewacanakan pernikahan dini dengan pacar saya agar saya bisa menyelamatkan keimanan saya. Beberapa anggota keluarga yang lain bahkan menduga saya masuk aliran sesat.
Sungguh Bu, dari dulu sampai sekarang saya tidak mengikuti aliran apa pun. Alhamdulillah saya ternyata bisa lulus SPMB, di sebuah PTN ternama di negeri ini, cukup jauh dari kota tempat keluarga saya dan pacar saya berada. Jarak yang jauh ini cukup membuat saya dapat sedikit menenangkan diri. Perasaan bersalah, berdosa, dan merasa tidak berharga sebagai seorang perempuan menghantui saya. Hingga akhirnya saya menceritakan masalah saya pada seorang teman perempuan saya yang kebetulan berada di kota yang sama dengan saya. Tak disangka, ternyata pacar saya pernah berpacaran juga dengannya. Pacar saya bahkan pernah mengungkapkan keinginannya untuk menikahi teman saya itu, padahal saat itu ia sudah berhubungan dengan saya. Sahabat saya yang lain pun ternyata pernah menjadi korbannya. Saya merasa sangat hancur saat itu,
Bu. Malamnya, saya langsung meminta putus dari pacar saya. Ia sempat enggan memutuskan saya dan selama beberapa bulan ia masih mengejar saya. Namun untung lah, rasa sakit yang luar biasa menahan saya untuk kembali pada pacar saya. Dua tahun, cukup lah bagi saya untuk menenangkan diri. Apalagi guru mengaji saya melarang saya berkomunikasi dengannya agar saya tidak lagi dikejar-kejar oleh mantan pacar saya itu.
Masalahnya sekarang terletak pada dampak psikologis dari berbagai peristiwa yang saya alami tersebut. Betapa sampai sekarang, emosi saya masih begitu labil. Saya sering marah tanpa sebab. Ibadah yang saya lakukan terasa hambar, hanya sebagai sebuah pengguguran atas kewajiban semata. Saya seakan berjalan tanpa arah. Tidak ada lagi semangat hidup dalam diri saya,
Bu. Tidak ada lagi semangat untuk berjuang, berkompetisi, menjadi muslim yang kaffah, semuanya hambar. Saya jadi susah bergaul dengan teman-teman saya. Susah mengendalikan pikiran. Satu-satunya yang membuat saya bertahan adalah keyakinan saya bahwa Allah tidak akan mensia-siakan saya. Lelah rasanya bergerak tanpa hasrat. Saya sudah mencoba berbagai hal, tapi saya malah semakin hancur Bu. Apa yang harus saya lakukan agar hasrat, motivasi, dan kekuatan ruh saya kembali Bu?
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Assalamualaikum wr. wb.
Masa lalu yang meninggalkan jejak kelam memang terkadang membuat langkah kita menapaki hidup ke depan terasa berat. Dalam hal ini masa lalu dengan sang pacar yang telah menodai kesucian anda menorehkan sejarah kelam dalam kehidupan yang rupanya terus menghantui anda. Sehingga begitu mengganggu kestabilan emosi dan membuat anda begitu kehilangan motivasi dalam menjalani hidup.
Saya begitu memahami perasaan anda yang begitu hancur setelah mengetahui betapa sang kekasih yang sangat dicintai ternyata bersikap buruk bahkan pernah berkhianat dengan teman anda. Sehingga dengan berat hati akhirnya anda memutuskan untuk meninggalkannya.
Saudariku, sebagai manusia kita sering khilaf dan tidak luput dari kesalahan. Sedangkan sebaik-baiknya manusia bukanlah manusia yang bersih dari kesalahan, namun yang menyadari kesalahannya dan sungguh-sungguh bertaubat pada Allah SWT dan berjanji tidak akan mengulanginya.
Dengan bertaubat dengan sungguh-sungguh dan berusaha mengambil hikmah dari setiap kejadian buruk yang menimpa, saya rasa dapat dijadikan awal yang baik untuk bangkit dari keterpurukan. Saya melihat anda sebenarnya sangat kuat menerima cobaan ini, karena Allah memang memberikan ujian sesuai dengan kemampuan hambanya.
Yang anda butuhkan sekarang adalah membangkitkan kembali rasa percaya diri agar dapat lebih optimis menapaki masa depan. Memang lelah rasanya berjalan tanpa arah dan tanpa hasrat hidup seperti ungkapan hidup segan mati tak mau.
Saudariku, hidup kita adalah milik Allah, segala sesuatu yang terjadi kepada diri kita tentu juga adalah seizinNya. Ujian yang menimpa anda tentu merupakan wujud rasa sayang Allah pada anda agar selalu mengingatNya. Mungkin saja anda selama ini menempatkan mantan pacar anda sebagai orang yang paling anda cintai hingga anda sempat melupakanNya, bahkan anda berani melanggar laranganNya demi cinta anda pada mantan pacar. Cinta manusia tentu tidak ada yang abadi, datang dan pergi, sering menyakiti bahkan menghancurkan hati.
Perasaan yang kini anda rasakan bisa jadi disebabkan oleh rasa berdosa yang terus mendera dan membayangi langkah anda. Atau mungkin ada setitik perasaan yang masih tersisa pada mantan pacar yang membuat anda sulit menghapus rasa sakit hati anda padanya.
Cobalah anda mengukur diri sendiri, sudahkah anda sungguh-sungguh melakukan taubat yang sesungguhnya. Insya Allah apabila anda sudah melakukannya, anda akan lebih yakin dan tidak ragu memandang hidup. Karena Allah pasti akan mengampuni setiap dosa hambanya meski dosanya seperti busa dilautan. Sibukkan diri anda untuk mendekatkan diri dengan memperbanyak ibadah dan berbuat banyak kebaikan.
Ingatlah Janganlah berputus asa dari rahmat Allah, keyakinan anda bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan anda merupakan keyakinan yang harus anda pegang teguh. karena bagaimanapun Allah hanya akan mengabulkan doa sesuai prasangka hambanya. Karenanya selalu berprasangka baik kepada Allah bahwa cobaan ini merupakan ujian yang dapat anda jadikan hikmah agar anda kembali mendekatiNya.
Saudariku, Semua orang punya masa lalu, sekelam apapun itu tidaklah menjadikan alasan untuk enggan menatap masa depan. Justru masa lalu dapat dijadikan pelajaran yang dapat membuat anda menjalani hidup lebih baik di masa kini dan merencanakan yang terbaik bagi masa depan anda.
Mudah-mudahan, anda dapat bangkit dan kembali memiliki impian-impian indah yang merupakan motivasi paling kuat dalam menapaki hidup anda. Jangan kecewakan orang-orang yang dengan tulus menyayangi anda seperti orangtua dan keluarga. Jangan sia-siakan hidup anda dengan tenggelam dan menangisi masa lalu. Semoga apa yang saya sampaikan dapat sedikit meringankan beban anda. Wallahualam bishawab
Wassalamualaikum wr.wb