Assalamu’alaikum wr. wb.
Ibu yang baik,Saya sekarang berumur 26 tahun dan bersuku bone (sulawesi selatan). Pihak keluarga (orangtua dan nenek) sudah mulai berusaha menjodohkan saya dengan calon pasangan yang satu suku. Dalam adat suku bone memang kami harus menikah dengan orang yang satu suku dengan kami. Jika tidak maka seluruh keluarga kami akan diasingkan dalam artian dimusuhi dan tidak akan dianggap sebagai saudara.Alasan yang bisa saya tangkap dari mereka adalah untuk memastikan kemurnian sifat dari leluhur kami.
Jujur saat ini saya sangat bingung karena saya sudah memiliki calon pendamping pilihan saya sendiri yang memang bukan suku bone yaitu suku jawa. Calon saya ini (subhanallah) memiliki akhlak dan agamanya juga sangat baik, tapi keluarga saya tidak setuju dengan pilihan saya dikarenakan perbedaan suku tadi.
Yang ingin saya tanyakan adalah kenapa harus ada hukum adat yang seperti itu? Hukum adat yang memutuskan tali silaturahmi dengan keluarganya jika tidak mematuhi adat sukunya bukankah tidak baik? Apa hukumnya di dalam Islam ya bu?
Dan bagaimana cara saya untuk memberikan penjelasan kepada keluarga saya? Saya sudah pernah bilang kepada mereka bahwa jodoh itu di tangan Tuhan dan tidak sepatutnya manusia melihat jodoh dari fisik, suku bangsa, harta dsb. Melainkan harus dari akhlak dan agamanya, tetapi mereka tetap tidak bergeming karena mereka sudah melihat contoh saudara lain yang menikah dengan orang yang beda suku tetapi pernikahannya tidak bahagia. Bagaimana baiknya ya Bu? Sungguh saya merasa tidak tahu harus berbuat apalagi.
Wassalamu’alaykum wr. wb.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Sdar Sarif yang sholih, Islam menjadikan makhluk bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal.
“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”(QS. Al Hujurat [49] : 13)
Tidak ada suku yang lebih utama dibanding lainnya kecuali karena ketakwaannya. Itu yang harus difahami oleh mereka yang mengimani Allah sebagai Tuhannya dan Islam sebagai agamanya. Anda tentu saja harus berjuang untuk meyakinkan kepada orang tua bahwa pilihan anda bisa dipertanggungjawabkan secara agama, akhlak dan kepribadian. Memang ini bukan pekerjaan mudah, apalagi keyakinan itu sudah berurat berakar dalam kehidupan mereka dan kebetuan contoh yang terjadi di keluarga anda adalah contoh yang tidak baik dan menimbulkan kekecewaan di hati orang tua.
Maka, saudara Sarif, tetaplah berkomunikasi dan berbuat baik kepada orang tua, karena kebaikan anda akan membuktikan bahwa bakti anda sebagai anak tak akan berkurang karena anda akan menikah dengan wanita lain dari selain suku anda. Semoga dengan bakti yang anda lakukan, hati mereka akan terketuk. Bantu mereka tanpa diminta, ulurkan tangan untuk meringankan pekerjaan mereka. Bila anda ada kecukupan finansial, sedekahkan sebagiannya untuk orang tua anda.
Begitu pun anda mesti pula menyambung silaturahmi dengan keluarga besar meski mereka mengucilkan anda.
Dari Abu Hurairah ra. ia berkata : Ada seseorang yangberkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami mempunyaibeberapa saudara, dan saya menghubungkan talikekeluargaan dengan mereka, tetapi merekamemutuskannya. Saya berbuat baik kepada mereka tetapimereka berbuat jahat kepada saya. Saya senantiasa berbuatramah kepada mereka, tetapi mereka tidak tahu diri.” Beliaubersabda : “Seandainya benar seperti apa yang kamukatakan, maka seakan-akan kamu menyuapkan abu panaskepada mereka. Dan Allah senantiasa memberi pertolongan,karena perbuatan mereka jika kamu tetap berbuat demikian.”(HR. Muslim)
Sdr. Sarif, meski seorang anak laki-laki tak perlu izin ke orang tuanya ketika menikah dan tak pula membutuhkan wali, tetapi mendapatkan ridho mereka juga lebih penting. Karena mereka yang mendidik anda sejak kecil. Minta tolonglah kepada calon anda untuk bersilaturahmi dan bertemu dengan kedua orang tua agar mereka melihat secara langsung kebaikan akhlak calon anda. Tetaplah berdoa agar Allah melunakkan hati mereka.
Semoga Allah memberi anda kemudahan.
Wallahu a’alam bisshawab
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu,
Bu Urba