Saya punya keponakan memiliki pacar lain agama, sudah kami peringatkan agar dia tidak terus berhubungan mengingat aqidah adik saya itu lemah. Kami sudah sering kali menasihati agar dia menjalankan ibadah sebagaimana harusnya seorang muslim beribadah. tetapi tidak digubris bahkan semakin dekat, terlebih dikeluarganya sedang banyak masalah, dan terjepit ekonomi.
Terakhir saya mendapatkan sms kalau adik saya diminta berdoa di gereja. Sejauh ini saya blm membuktikan itu. Dengan baik-baik saya tegur dan ingatkan, kembali agar dia bertobat. tetapi nihil.
Pertanyaan saya 1.Bagaimana cara mengatasi masalah ini. apakah kami semua berdosa 2. Apakah salah klu ternyata memang adik saya pindah keyakinan, kami sekeluarga membuang dia dan tidak mengakuinya sebagai keluarga sebab kami beranggapan perbuatan tercela dan berbeda aqidah masalahnya adik saya itu laki-laki yang seharusnya kuat malah lemah dalam segalanya.3. Tolong carikan solusi terbaik bagi kami untuk menyelesaikan masalah ini.
Atas bantuan ibu kami ucapkan terima kasih
Wassalamu’aalikum warahmatullahi wabarakatuh,
Sdr. Arya yang dirahmati Allah swt,
Saya dapat merasakan kekawatiran Anda pada Adik keponakan yang sedang berada di pinggir atau batas aqidah yang mengkhawatirkan. Selangkah lagi mungkin akan terjerumus pada arus gerakan pemurtadan.
Berbagai upaya sering mengancam orang Islam yang lemah imannya, termasuk melalui hubungan pria wanita dan menjurus pada perkawinan dengan segala intriknya. Kondisi yang sering dimanfaatkan adalah masalah ekonomi, yakni ditujukan pada keluarga yang selain lemah iman juga berkekurangan. Mungkin keponakan dan keluarganya sedang banyak masalah, lalu uluran justru datang dari orang non-muslim. Mereka bak air sejuk yang menetes pada tubuhnya yang dahaga. Pemenuhan kebutuhan kaum muslimin mestinya dipikirkan oleh kaum muslimin, inilah inti persaudaraan dalam Islam (ukhuwah Islamiyah).
Sdr. Arya yang dirahmati Allah swt,
Saran saya adalah coba pererat ukhuwwah kepada keluarga Adik keponakan Anda. Dengar dan empatilah pada problem mereka, bantu dengan apa yang Anda mampu. Kalau mungkin Anda menjadi pionir dengan mengajak keluarga besar untuk membantu secara bersama-sama dalam masalah ekonomi. Jika kebutuhan pokok saja tidak terpenuhi, maka akan lebih sulit untuk masuk membicarakan pada hal-hal prinsip tapi nampaknya perifer bagi keluarga tersebut. Cobalah dekatkan hubungan, nampakkan kepedulian pada keluarga tersebut, khususnya Adik. Jika hati sudah dekat, maka kita akan lebih mudah menasihati.
Sdr. Arya yang dirahmati Allah swt,
Banyak kewajiban kaum muslimin yang sifatnya kifayah (fardhu kifayah) namun terabaikan. Jika tidak ada yang melakukan maka semua jadi berdosa. Keluarga Anda dan keluarga Adik disatukan oleh ikatan iman dan kekerabatan. Sudah sepantasnya masalah ini menjadi pemikiran bersama keluarga besar, bahkan kaum muslimin yang lain, agar ada solusi secara komprehensif.
Cepatlah bertindak karena gerakan pemurtadan mempunyai strategi yang terplanning dengan rapih dan didukung dana yang besar. Semoga hal ini akan menyelamatkan Adik keponakan dan keluarganya dan juga menyelamatkan kita dari dosa mengabaikan kebutuhan saudara sesama muslim.
Jika segala upaya tidak berhasil, naudzubillahi min dzalik, maka tak selayaknya kita menjauhi. Secara iman memang ada jarak aqidah tetapi secara muamalah kita tetap diperintahkan mempergauli dengan ma’ruf. Justru harus tetap didekati agar suatu saat Adik bertaubat. Doakan untuk kebaikan Adik keponakan Anda dan menguatkan kepribadiannya agar tidak terpengaruh oleh aqidah lain. Justru kalau bisa malah Adik keponakanlah yang mempengaruhi wanita tersebut.
Wallahu a’lam bissshawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ibu Urba