Assalamualaikum wr wb,
Bu mohon bimbingan dan sarannya ,anak saya laki-laki berusia 15 th beberapa waktu yang lalu ia dijauhi kawan-kawannya karena kesalahan kakanya,hal ini membuat merasa tertekan karena tidak bisa bergaul dengan teman-temannya sementara rekannya disekolah sering melecehkan anak saya padahal anak saya tidak nakal malah cenderung pendiam,hal ini membuat anak saya tidak percaya diri ,pemurung dan sering marah.bagaicaranya agar percaya diri pada anak saya kembali dan bagaimana caranya agar kawan – kawannya bisa menyukainya.terimakasih atas bimbingan dan sarannya.
wassalam
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu
Ibu Erah yang shalihat,
Saya salut pada Ibu yang tak segan berbagi pengalaman di sini tentang peran keibuan; dalam pertanyaan Anda sekaligus tergambar dengan jelas kasih sayang seorang Ibu yang menginginkan kebaikan bagi hidup putra-putranya; benar kan, Bu? Saya memahami bahwa dalam mendampingi putra-putra tumbuh, pasti seorang Ibu, khususnya, akan menghadapi beberapa tantangan. Apalagi jika sang anak sedang menginjak masa pubertas.
Ibu Erah yang shalihat,
Seorang anak yang menginjak remaja dapat mengalami masalah yang terkait dengan lingkungan tempat ia tumbuh, lingkungan keluarga maupun teman sebaya dan stresor lain. Dari cerita Ibu ananda mengalami masalah kepercayaan diri akibat stresor lingkungan teman sebaya, diejek, dsb yang menyebabkan minder, murung dan pemarah. Kebetulan ananda adalah tipe anak yang cenderung pendiam sehingga energi emosinya tidak mudah tersalurkan, dalam kediamannya mungkin menyimpan kecemasan, sehingga wajar jika ananda lebih sensitif. Pada remaja yang tengah mengembangkan konsep diri, maka penilaian lingkungan teman sebaya amatlah penting. Jika penilaian sebaya negatif maka dapat membentuk konsep diri yang negatif. Oleh karena itu perlu referensi lain dari lingkungan untuk membentuk konsep diri anak menjadi positif. Kesalahan sang Kakak yang memicu permasalahan patut menjadi catatan bagi para pendidik/ orangtua tentang pentingnya membina kerukunan antar saudara. Memang ada fenomena persaingan antar saudara (sibling rivalry) yang perlu dicari sebab-sebabnya.
Ibu Erah yang shalihat,
Biasakan ada komunikasi positif dalam keluarga, saling menghargai dan menyangi perlu dilatih. Sertakan anak dalam pengambilan keputusan penting yang menyangkut urusannya. Kepada sang Kakak maka hendaklah Ibu melakukan komunikasi dengan sang kakak agar dapat kompak dengan adiknya pada masa yang akan datang. Selain memperlakukan semua anak secara adil maka kegiatan-kegiatan bersama dapat menyatukan hati mereka. Kepada teman-temannya yang salah mempersepsi sang Adik karena ulah sang kakak maka dapat dilakukan pendekatan dan komunikasi yang baik pada mereka. Mengundang mereka, atau mengajak anak silaturrahim ke rumah mereka dapat meluruskan persepsi yang salah. Selain itu besarkan hati anak, bahwa dia punya kelebihan-kelebihan yang lain, tunjukkan kelebihan dan potensinya agar dia menjadi percaya diri.
Ibu Erah yang shalihat,
Cobalah untuk melatih anak, sekalipun cenderung pendiam, untuk mengemukakan isi hatinya pada orang lain yang dia percaya. Ajak ananda dalam pergaulan dan lingkungan yang lebih luas untuk mengembangkan wawasannya bahwa dalam kehidupan ini bahwa selalu ada sisi yang baik dan buruk, ada sisi positif dan negatif namun harus diterima dengan lapang dada. Semoga Allah swt. memudahkan dalam mendidik anak-anak Anda yang merupakan calon generasi penerus bangsa ini, amin.
Wallahu a’lam bisshawab,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuhu
Bu Urba