Assalaamu’alaikum wr, wb.
Bagaimana cara meluluhkan hati mertua agar mau menerima saya sebagai menantunya? Karena mertua saya tidak menyetujui pernikahan kami. Saya sangat sedih dan suami saya sudah berusaha menyatukan kami berdua, tetapi mertua saya hatinya seperti sudah tertutup untuk bisa menerima saya sebagai menantunya.
Di saat mertua saya mau baik adik ipar saya selalu memanas-manasi mertua saya karena dia merasa takut kalau nanti adik ipar saya jadi kurang perhatian. Disaat itulah hubungan saya menjadi renggang lagi. Dan suami saya setiap pagi selalu disuruh pulang mertua saya untuk membajak sawah sampai suami saya kadang-kadang jadi tidak mementingkankan keluarga.
Setiap kali saya menegur suamiku dia selalu emosi dan sekarang menjadi ringan tangan kepada saya. Bagaimana ya caranya agar semua menjadi baik? Karena orang tua saya tidak menginginkan saya bisa baik dengan mertua saya karena takut nanti sikap saya berubah. Bagaimana saya harus bersikap? Tolong saya!
Wassalaamu’alaikum wr, wb.
Assalamualaikum wr, wb.
Ibu Revalinda yang shalihat
Memang sudah sering sekali kita dengar mengenai ketidak harmonisan hubungan antara menantu perempuan dengan mertuanya. Banyak sekali hal yang melatar belakanginya, dari masalah perbedaan budaya, sampai dengan latar belakang sosial-ekonomi. Tapi yang pasti ketidakharmonisan itu biasanya terjadi karena harapan mertua yang berbeda dengan kenyataan yang ada pada menantunya.
Pada masalah ibu Revalinda, memang tidak dijelaskan secara detail permasalahan yang menyebabkan mertua ibu tidak mau menerima kehadian ibu. Tapi bisa dipastikan hal itu terjadi karena ibu tidak mampu memenuhi atau mungkin tidak sesuai dengan harapan mertua ibu
Disisi lain juga ketidakharmonisan menantu-mertua bisa disebabkan karena kekhawatiran seorang ibu yang akan ditinggal putra tercintanya, karena beliau takut akan kehilangan haknya terhadap putranya bila sudah menikah. Padahal anak laki-laki adalah milik ibunya yang tetap harus bertanggung jawab dan berkewajiban untuk tetap patuh kepada orangtuanya, selama orangtuanya tidak mengajaknya bermaksiat.
Ibu yang shalihat. Keinginan ibu untuk berbuat baik kepada mertua patut diperjuangkan dan jangan mudah menyerah. Cobalah memahami mertua ibu dengan mencoba mengenalnya lebih dekat. Anggap mereka seperti orangtua kandung ibu, dengan demikian ibu menjadi lebih toleran dan tidak mudah tersinggung dengan segala nasehat dan kritikannya. Juga tidak canggung mengungkapkan kasih sayang dengan memeluk dan mencium beliau bila bertemu.
Cobalah untuk membuka komunikasi yang baik dengan sering mengejaknya berbincang-bincang bila ada waktu luang. Rajin-rajinlah berkunjung untuk menjenguk mereka, pertemuan yang sering insya Allah akan mempererat hubungan. Sesekali berikan hadiah atau membelikan sesuatu yang disukai mereka, karena sekecil apapun pemberian pastilah akan menyenangkan bagi yang menerimanya.
Pada akhirnya, sekali lagi suami bukanlah cuma milik ibu, karena ada orangtuanya yang juga memiliki hak yang sama dengan ibu. Cobalah berlapang dada dengan kenyataan ini, jangan menganggap orangtuanya sebagai saingan. Malah sebaiknya ibu mendorongnya agar menjadi anak yang berbakti kepada orangtuanya. namun juga tetap ingatkan suami bahwa ia memiliki kewajiban yang sama terhadap anak isterinya.
Bila ibu menyampaikan dengan cara yang baik, suami ibu pasti tidak akan menaggapinya dengan emosi. Bila orang tua kandung ibu tampaknya tidak setuju bila ibu berbaikan dengan mertua. Ibu juga perlu memberikan penjelasan terhadap orangtua ibu bahwa berbakti kepada mertua juga merupakan kewajiban ibu sebagai isteri yang shalihat.
Sebagaimana layaknya ibu berbakti kepada orangtua kandung sendiri. Jangan lupa selalu mintakan kepada Allah kebaikan bagi orangtua dan mertua ibu dan mohon agar diberikan kemudahan oleh Allah untuk keluar dari masalah ibu dengan mertua.
Wallahua’lam bishawab.
Wassalamu’alaikum wr, wb.