Assalaamu alaikum Ibu Siti Urbayatun,
Saya memiliki hubungan dengan seseorang janda yang berumur dua tahun lebih tua dari saya. Selama hubungan ini saya sudah berusaha yang terbaik untuk saya berikan kepadanya.
Dia memiliki masalah dengan hutang dan beban kredit. Beberapa masalahnya sudah saya bantu dengan semampu saya sehingga hutang-hutangnya sebagian telah terlunasi. Tetapi ketika dia marah keluar kata-kata yang menyakitkan dan tidak mengakui bahwa bantuan saya sangat berharga bagi meringankan maslahnya. Sampai-sampai kebutuhan saya sendiri saya korbankan. untuk kebutuhan dia dalam kredit rumah yang sudah macet selama 1,5 tahun dan hampir disita, untuk kredit mobilnya juga seperti itu, selain kebutuhan-kebutuhan harianya termasuk kebutuhan "konsumtif" yang kadang tidak saya pahami bahwa kebutuhan tersebut urgen atau tidak tetap ingin dibeli.
Dalam kesempatan lain saya sering dituduh bahwa saya tidak mencintai dan menyayanginya dengan ukuran subjektifnya dan dia menginginkan hubungan yang perfect. Dalam urusan pekerjaan dia sering ikut nimbrung karena menginginkan hasil sebagian buat dia yang sebenarnya belum saatnya diambil.
Ketika saya dalam keadaan suntuk, kerja keras dan capek saya sering bertanya apakah dia benar-benar calon istri? apakah dia benar-benar seseorang yang akan menyayangi saya dalam berkeluarga nantinya? Mohon advisnya Ibu.
Catatan : dia anak seorang mantan pejabat di militer dan merasa istimewa di lingkungan keluarga. Dan sekarang orangtuanya dalam keadaan kesulitan ekonomi, tidak seperti pada waktu menjabat. Pertanyaan saya apakah saya harus pisah dengan calon istri tersebut? sebab sudah berkali-kali saya ingin pisah selalu saja dia mengancam saya : menghancurkan bisnis saya dan bahkan pernah mengancam akan membunuh saya.
Wassalaamu ‘alaikum wr. wb.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu
Sdr. Nug yang dirahmati Allah SWT Anda saat ini sedang bingung dengan calon Anda, seorang janda yang lebih tua dari usia Anda sendiri. Secara umum tak banyak laki-laki yang rela memilih janda untuk menjadi calon istrinya. Sdr. Nug, ketika Anda akan memilih seseorang untuk menjadi istri Anda, tentu Anda telah menentukan kriterianya terlebih dahulu, begitu bukan? Kemudian ketika suatu saat Anda berjumpa dengan seseorang yang sesuai dengan kriteria Anda, nah… barulah Anda berkomitmen untuk serius; dan jika ternyata tidak sesuai maka tak ada alasan untuk meneruskan hubungan, ya kan? Atau Anda menurunkan kriteria di bawah standar dengan pertimbangan tertentu. Nah, inipun menjadi hak Anda, Sdr Nug. Namun harus diingat jika keputusan apapun akan menuntut kita siap dengan risikonya. Orang yang seideal apapun tentu akan mempunyai kekurangan, apalagi yang jauh dari idealitas. Oleh karena timbang-timbanglah mana yang lebih kecil madharatnya, maka pilihlah….apalagi jika banyak manfaat yang bisa dipetik dari pernikahan tersebut.
Sdr. Nug yang dirahmati Allah SWT menurut hadits Rasulullah saw, wanita itu dinikahi karena 4 alasan, apakah karena hartanya, kecantikannya, keturunannya atau agamanya. Namun yang terbaik adalah memilih wanita berdasarkan agamanya, yakni apakah kriteria wanita shalihah ada pada wanita tersebut. Dalam hal ini Anda dapat menilai, dengan keadaan calon anda saat ini apakah ciri-ciri wanita shalihah sudah ada? Memang kadang penilaian yang sudah didasari oleh ketergantungan ”perasaan” menjadi subyektif. Saya sarankan Anda mencari pendapat teman yang paham agama untuk membantu penilaian terhadap wanita tersebut. Ambillah pelajaran dari semua kejadian ini, ambil pula pelajaran apa yang terjadi antara dia dengan suaminya yang terdahulu. Apakah sebab jandanya karena suami meninggal atau karena bercerai? Apa alasan perceraian tersebut? Ambillah pelajaran agar Anda lebih waspada.
Sdr. Nug yang dirahmati Allah SWT memang tidak ada manusia yang sempurna, namun dengan akhlak wanita tersebut yang bahkan mengancam akan membunuh Anda jika hubungan dengannya diputus, menunjukkan bahwa keimanan dan akhlaknya masih jauh dari wanita shalihah. Pikirkanlah dengan hati yang jernih dan sertai dengan shalat untuk minta petunjuk pada allah agar Anda tidak salah pilih. Tak perlu takut oleh ancaman darinya, yakinlah bahwa hanya Allah yang berhak untuk ditakuti. Hanya Dia pemberi rizki, tempat berlindung dan tempat kembali. Jodoh kita pun telah digariskan, jadi tak perlu merasa kecil hati. Teruslah belajar agama karena semua solusi dari permasalahan Anda telah ada rambu-rambu yang digariskan oleh tuntunan agama. Semoga Anda diberi kemantapan dalam melangkah fi sabilil haq…amin.
Wallahu a’lam bisshawab, Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuhu
Bu Urba