Assalamualaikum Wr. Wb
Ibu Anita yang di rahmati Allah, perkenalkan saya seorang isteri yang di karuniai 4 anak. Anak pertama saya sudah berumur 11 tahun yang kedua 9 tahun ketiga 4 tahun terakhir 1 tahun. Kami tinggal di luar negeri.
Problem saya sekarang tentang anak pertama saya yang sudah menginjak usia remaja, dia saya sekolahkan di sini yang kebetulan sekolah di sini dari segi pendidikan sekolahnya sangat kurang, para pendidiknya kebanyakan dari South Afrika yang mana kebanyakan mereka non muslim. Anak saya sekolah sudah 6 tahun, dan lambat laun mulai terlihat hal hal yang kurang sopan dan akhlaq nya yang kurang baik.
Alhamdulillah secara fisik anak saya sudah memakai hijab tapi pengetahuan tentang agamanya sangat minim. Saya sudah berusaha untuk mengajarinya di rumah. Tapi kelihatannya pengaruh di sekolah sangat besar.
Perlu Bu Anita ketahui di sini tidak ada pilihan sekolah yang lain. Kadang saya sempat terpikir untuk memulangkan anak saya yang pertama untuk tinggal di pesantren di Indonesia. Tapi saya khawatir ada dampak negatifnya bila saya lakukan itu, karna memang saya tidak tinggal di Indonesia lagi, paling hanya bisa saya monitor lewat telepon.
Kiranya Bu Anita bisa memberikan saran, apa yang harus saya lakukan agar anak saya menjadi anak yang sholehah sesuai harapan kami tentunya. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih.
Wasalamualaikum Wr. Wb.
Assalamualaikum wr. wb.
Ibu yang sholehah
Seorang ibu memiliki tugas yang sangat berat salah satunya adalah mendidik anak. Karena dalam hal ini membutuhkan perjuangan dan usaha yang sungguh-sungguh. Karena anak adalah amanah dari Allah yang merupakan asset di masa depan. Dia adalah generasi pengganti yang harus dirawat dengan baik.
Alhamdulillah, sebagai seorang ibu, ibu ternyata sangat peduli dengan pendidikan keempat anak-anak ibu. Sehingga ibu sangat khawatir dengan pengaruh pendidikan di negara yang mayoritasnya non muslim, dan tampaknya mulai memberi dampak negatif terhadap perkembangan akhlak anak ibu. Apalagi usia puteri sulung ibu yang mulai beranjak remaja dan sudah cukup lama mengecap pendidikan di luar negeri yang jauh dari nilai-nilai Islam.
Apabila pendidikan dari luar rumah dirasa kurang mendukung, karena tidak ada pilihan sekolah yang baik. Memang sebaiknya kita memperkuat pendidikan dari dalam rumah. Alhamdullilah, puteri ibu sudah mau berjilbab, meski berada di lingkungan mayoritas non muslim, padahal pengetahuan agamanya menurut ibu masih minim.
Untuk menambah pengetahuan agama bagi si sulung sebenarnya yang paling utama adalah bimbingan dari orangtuanya. Dalam membimbing anak, tidaklah cukup hanya dengan memberi tahu atau diberi contoh saja, tapi anak juga perlu dilibatkan dalam melakukan hal-hal yang baik sehingga terbiasa melakukannya.
Karena itu, orangtua sudah semestinya memiliki pengetahuan agama yang cukup untuk membimbing putra-putrinya. Dengan memberikan contoh dan kebiasaan yang baik dirumah. Insya Allah dengan bertambahnya usia dan pengalaman, puteri ibu akan bisa menyeleksi mana yang baik dan mana yang buruk.
Mengingat puteri ibu memasuki masa remaja, memang dibutuhkan pengertian dan pemahaman yang baik terhadap perilaku remaja yang biasanya sulit dikendalikan. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, di mana remaja tidak mau lagi dianggap sebagai ‘anak kecil’, dan ingin lepas dari ketergantungan mental emosional orang tua. Dimasa ini remaja tengah dalam masa pencarian identitas dan sikap hidup yang baru. Ibaratnya ia harus membuang baju lama dan mengukur baju baru.
Karenanya tidaklah mengherankan, sebagai remaja, puteri ibu akan cenderung bersikap kurang sopan dan semaunya, seperti yang ibu keluhkan. Bagi remaja, teman-teman sebayanya disekolah memang akan sangat mempengaruhi dalam bersikap dan bertingkah laku. Karenanya orangtua haruslah memahami perubahan yang terjadi pada anaknya yang mulai menginjak remaja.
Menurut saya, ide ibu menyekolahkan anak di Indonesia agar belajar di pesantren bukan ide yang buruk namun juga tidak terlalu baik. Apalagi bila hal itu hanya semata keinginan ibu sendiri, mengingat ia masih terlalu kecil untuk berada sangat jauh dari keluarga. Karena pada masa-masa inilah bimbingan dan peran orangtua lebih dibutuhkan oleh puteri ibu.
Akhirnya, tetaplah bersabar dalam membimbing anak-anak kita, siapkan strategi pendidikan yang baik bagi mereka. Berusaha untuk selalu menambah ilmu agar bisa lebih dapat memahami mereka, karena anak kita hidup pada zaman yang berbeda dengan kita. Apalagi keluarga ibu sekarang tinggal di luar negeri yang berarti anak-anak ibu hidup dalam budaya yang sangat bertolak belakang dengan budaya orangtuanya.
Insya Allah bila hal itu dipahami dengan baik, ibu tidak mendapat banyak kesulitan dalam mendidik mereka menjadi anak-anak yang sholeh dan sholeha. Selamat berjuang, ya bu!.
Wallahu’alam bishawab
Wassalamu’alaikum wr. wb.