Assalamualaikum Wr Wb,
Saya memiliki seorang putra umur 3 tahun baru masuk play group tahun ini. Sikapnya seperti anti sosial, galak terhadap teman-temannya dan juga tidak mau gabung masuk ke kelas, maunya main di luar atau gabung dengan anak yang lebih besar yang sedang main bola.
Seminggu pertama kami anggap mungkin nanti akan berubah, tetapi hingga saat ini sikapnya tetap seperti itu, bahkan berani melawan kepada gurunya dan marah-marah dengan menendang terhadap isteri saya di depan ibu-ibu yang lain yang sedang menunggui anak-anaknya.
Mohon masukan dari Ibu, apakah sikap yang terbaik untuk menghadapi anak saya tersebut. Bahkan di rumah pun demikian sikapnya galak terhadap siapa saja yang dia tidak suka.
Terima kasih perhatiannya.
Wassalamualaikum Wr Wb,
Hanafi
Assalamualaikum wr. wb.
Masa batita atau di bawah tiga tahun adalah masa di mana anak mulai dapat menirukan apa yang dilihatnya, baik perilaku orang sekitarnya dan tayangan media yang pernah dilihatnya. Tentu saja anak batita belum mampu memilih mana yang baik dan buruk serta belum dapat mengelola emosinya dengan baik.Sikapnya juga sangategosentris karena belum mengerti mengenai nilai-nilai sehingga sikapnya cenderung semaunya.
Cobalah bapak perhatikan dan berusaha untuk introspeksi diri, dari manakah kiranya sikap yang ditiru sang buah hati, atau barangkali sikap kerasnya justru berasal dari didikan keras orangtuanya? Ingat lho pak anak adalah peniru ulung, sehingga apa yang ia lihat akan terekam dalam memorinya.
Untuk merubah perilakunya, sangat dibutuhkan peran orangtua untuk mengenalkan nilai-nilai kebaikan dengan mengingatkan dan menegur anak dengan lembut dengan memberi alasan yang bisa terima nalarnya yang masih terbatas. Jangan sekali-kali menghukumnya secara fisik, dan menegurnya dengan keras di depan orang lain, karena akan membuatnya merasa dipermalukan.
Ajaklah anak bicara berdua, katakan bila sikapnya telah menyakiti orang lain, agar anak belajar berempati dan mampu menyadari kesalahannya. Biasakan anak agar belajar meminta maaf bila telah melakukan kesalahan, untuk yang satu ini orangtua juga dituntut agar melakukan hal yang sama pada anak.
Pada akhirnya, ingatlah sikap anak merupakan cermin diri kita. Mereka bagaikan kertas putih yang masih bersih, yang hitam-putihnya kelak adalah kita sebagai orangtua yang memilki andil dalam mewarnainya. Sikap terbaik kita sebagai orangtua adalah membimbing dan mendidiknya dengan penuh kasih, karena anak merupakan amanah terbesar yang diberikan Allah kepada kita.
Semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat, wallahualam bishawab
Assalamualaikum wr. wb.