Assalamu ‘alalikum warahmatullahi wabaraktuh.
Ustazah yang saya hormati,
saya seorang laki-laki yang baru tamat dari salah satu universitas di luar negeri. Setelah saya pulang ke Indonesia, sebagai seorang pria normal saya ingin nikah dengan wanita yang saya rasa cocok dengan saya. Saya sudah lama mengenal wanita itu sebelum saya berangkat menimba ilmu di luar negeri karena saya satu sekolah selama enam tahun di Indonesia dulu. Tapi setiap kali saya berfikir ingin memilih dia sebagai teman hidup, hati ini rasanya sedikit menolak. Karena ada sifat dari dalam dirinya yang kurang saya sukai selama ini.
Sudah berulang-ulang saya menasihatinya agar sifat tersebut dihilangkan sedikit demi sedikit. Alhamdulillah terkadang hilang terkadang kambuh. Mungkin ini adalah salah satu kekurangan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya. Bukan saya saja yang menilai sifatnya egois atau suka meninggi tapi banyak teman-teman lain mengatakan seperti apa yang saya nilai. Tapi saya ingin dalam waktu dekat ini kami mau nikah soalnya saya ingin menjagakan diri dari godaan wanita-wanita. Karena ada beberapa wanita yang ingin mengajak saya pacaran. Makanya saya ingin menikah cepat dengan dia karena saya ingin menjagakan diri saya dari hal-hal yang dilarang agama. Mudah-mudahan ustazah dapat memberi solusi yang tepat.
Sekian,
Wassalam,
Assalammu’alaikum wr. wb.
Saudara Abad yang dirahmati Allah,
Wah, salut untuk anda yang lama menetap di luar negeri (barat?) dan masih tetap membawa nilai-nilai moral dan agama untuk menyegerakan menikah sebelum jatuh dalam godaan hasrat terhadap wanita. Nampaknya anda pun sudah siap untuk menikah namun nampaknya masih ada hambatan untuk mewujudkannya karena salah satu sifat calon anda menimbulkan keraguan untuk meneruskan niatmenikahinya.
Sifat ataupun kebiasaan memang bukan hal yang mudah untuk dihilangkan dalam waktu cepat. Dibutuhkan waktu dan kesungguhan untuk menghilangkan kebiasaan yang sudah lama menjadi bagian dari pribadi seseorang. Karenanya memang tak mengherankan ketika anda mengatakan sudah menasehati kemudian hilang dan kembali lagi mengulanginya.
Untuk yang satu ini anda memang harus mempertimbangkannya dengan baik. Jika kebiasaan tersebut memang akan terus melekat dalam dirinya, sanggupkah anda bersabar untuk tetap mendampinginya? Karena ketika kita menikahi seseorang maka janganlah berharap untuk menjadikannya sesuai harapan kita tapi siapkan mental untuk menerima dirinya sebagaimana pribadi yang kita kenal sebelumnya.
Memang tak ada kata yang tak mungkin untuk berubahnya karakter seseorang, namun perubahan akan lebih mudah jika orang tersebut menyadarinya sebagai hal yang merugikannya. Dan merubah orang lain tentu jauh lebih sulit dibandingkan merubah diri sendiri.
Itulah mengapa dalam Islam dianjurkan untuk memilih pasangan yang sholeh atau sholehah, karena kehidupan rumah tangga yang akan dijalani juga tergantung dari pribadi pasangan kita. Semakin baik dan benar pilihan kita maka semakin mudah menjalani rumah tangga yang diharapkan.
Dalam hal ini tentu tidak ada yang bisa memberikan solusi yang tepat kecuali diri anda sendiri yang akan menjalaninya. Dengan pertimbangan akan kemampuan anda dalam membimbing seorang isteri dalam rumah tangga dan kesiapan anda menerima calon pasangan sebagaimana adanya serta harapan akan rumah tangga yang akan dibentuk maka putuskanlah yang terbaik bagi anda.
Jika anda menghendaki bimbingan Allah dalam memutuskan maka dekatkan hati kepada-Nya dan lakukanlah sholat istikharoh sebelum mengambil keputusan. Semoga Allah membimbing anda kepada wanita terbaik pilihan-NYa.Wallahu’alambishshawab.
Wassalammu’alaikum wr. wb.
Rr. Anita W.