Belum Bisa Menerima Keadaan Istri

Assalamualaikum,Wr.Wb.
saya seorang pria yg banyak dosa,krn pergaulan bebas sy sering melakukan dosa besar(berhub.sblm menikah,mabuk,judi)dgn beberapa wanita, pada suatu waktu sy bertemu dgn seorang wanita,yg sy anggap dialah wanita yg bakal membawa dan membimbing ke jalan Allah SWT, dgn dia pun sy akhirnya terjd dosa besar lg, krn sy nilai dia wanita baik2 sy putuskan dialah orang yg harus sy nikahi, sblm pernikahan kami terpisah jarak yg jauh selama 2 thn,sy sgt percaya kpd dia, pd suatu waktu sy menjemput dia, sy menemukan kejanggalan yg membuat sy menuduh dia selingkuh,sy ajak dia berbicara scr baik2 tp dia slalu ga ngaku dgn marah2,malah kadang smbil memaki sy,dan terjadilah perjanjian dgn dia,klo seandainya ntar klo sudah menikah dan terbukti dia bohong sy akan ceraikan dia,dan skrg stlh menikah,sktr 2 mingguan yg lalu, dia mengaku klo dulu dia itu sebenarnya selingkuh sampe sejauh berhub.badan,sulit sy menerimanya,tp tetep sy cb dgn bnyk pertimbangan lainya, selama ini sy dan istri mencoba lbh mendekatkan diri dgn Allah SWT, sy dan istri skrg sering melakukan sholat berjama’ah berdua dan ngaji bersama, tp hati ini kadang berat menerima itu smua, klo menurut agama sy itu harusnya bagaimana?sy bimbang ga bs ngambil keputusan,takut salah langkah dan membuat dosa kembali, sebelumnya sy ucapkan terima kasih, sblmnya sy sudah mengirimkan pertanyaan ini, sy mohon dgn sgt ntuk segera dijawab pertanyaan sy,krn hari2 sy sungguh sgt tersiksa dgn mslh ini, wassalamualaikum,Wr.Wb

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu

Sdraku NN yang dirahmati Allah swt.,
Anda sudah menyadari keburukan di masa lalu, Anda mengakui sebelumnya telah melakukan banyak dosa, bahkan pada istri Anda dulupun Anda telah melakukan dosa dan kemudian menikahinya. Anda kini menemukan bahwa ternyata sebelum menikah dengan anda dulu istri juga telah berzina dengan laki-laki lain. Hal inilah rupanya yang sangat mengecewakan Anda.
Sdraku NN yang dirahmati Allah swt.,
Perjalanan hidup manusia sering mengalami pasang-surut, kejadian demi kejadian silih berganti, roda duniapun berputar, ada siang dan malam, ada kejahatan dan ada kebaikan, ada kecewa dan ada bahagia, ada kaya dan ada miskin, ada kejujuran dan ada kebohongan, namun ingat bahwa di atas semua itu yang terjadi di dunia akan dibalas secara adil di pengadilan akhirat.
Sdraku NN yang dirahmati Allah swt.,
Manusia adalah manusia, yang berbeda dengan malaikat yang terjaga dari segala perbuatan dosa; manusia akan selalu digoda oleh syaithan untuk mengerjakan segala perbuatan dosa baik dosa besar maupun dosa kecil. Namun satu karunia yang besar pada manusia adalah ketika kita dikarunia hidayah, petunjuk untuk menapaki jalan lurus. Segala puji bagi Allah….Insya Allah Anda dan istri telah mendapat hidayah-Nya kini; meskipun dakulu adalah sama-sama pelaku dosa, sama-sama terbenam dalam ma’shiyat, sama-sama pernah berzina dengan lebih dari satu orang, ..inilah fakta yang harus Anda dan istri terima secara jujur dan adil. Setelah Anda bertemu dalam satu bingkai suci yang bernama rumah tangga, istri berterus terang pada Anda dia pernah berzina dengan laki-laki lain….secara manusiawi wajar Anda merasa dikhianati..merasa betapa kotornya istri. Sdrku, marilah melihat persoalan ini secara adil dan jernih…bukankah menurut Anda perilaku Anda dahulu juga tak jauh dari itu….sebenarnya istri Anda juga pantas merasa suaminya bukanlah sosok yang bersih, bukan? Nah, apakah istri juga merasa dikhianati setelah tahu masa lalu Anda? Inilah yang perlu Anda renungkan dengan penuh kesadaran, syaithan memang pandai membuat hati manusia sakit dan selalu membuat hati gundah; inilah yang dibisikkan oleh syaithan agar rumah tangga Anda dan istri berantakan.
Sdraku NN yang dirahmati Allah swt.,
Ketika seseorang telah bertaubat dan semoga taubatnya ini diterima oleh Allah swt, maka sesungguhnya dia hidup ke depan bukan ke belakang. Kebersihan dan kesuciannya ditentukan oleh amal perbuatannya saat ini dan di masa yang akan datang. Jadi janganlah terus menoleh ke belakang, cukuplah masa lalu sebagai pelajaran dan hadapkan wajah Anda dengan tegap ke hari-hari yang masih panjang.
Sdraku NN yang dirahmati Allah swt.,
Kalau dulu Anda pernah berjanji untuk menceraikan istri jika dia berbohong, maka sebenarnya kita dilarang untuk bernadzar pada keburukan. Jadi tak ada kewajiban Anda untuk melaksanakannya sekarang; yang justru perlu Anda prioritaskan adalah menghapus semua kenangan masa silam dengan menerimanya sebagai bagian perjalanan hidup anda yang berliku, kemudian ikhlaskan, lalu lakukan perbaikan. Saya sungguh tersentuh mendengar uraian Anda bahwa Anda dan istri sekarang banyak melakukan upaya perbaikan itu dengan mengaji bersama,… sholat berjama’ah bersama istri…subhanallah..!! Apa yang Anda lakukan menginspirasi kita semua, orang yang mungkin merasa suci namun tak sungguh-sungguh bersyukur di hadapan-Nya. Trimakasih atas semua ini, Sdrku. Sekali lagi, waspadai bujuk rayu syaithan, yang selalu gelisah sampai hamba-hamba Allah yang ingin memperbaiki diri tergelincir dan tergelincir lagi. Na’udzu billahi min dzalik. Semoga Allah swt senantiasa meringankan beban yang memberati hati kita, menjadikan kita lebih berpikir positif, menerima kelebihan dan kekurangan pasangan hidup yang telah ditakdirkan-Nya. Salam dan do’a dari saya.

Wallahu a’lam bisshawab,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuhu

Bu Urba