Assalamu’alaikum,
Ustad/Ustadah yang di rahmati Alloh, Saya seorang pria yang belum menikah dan ingin menyegerakannya, setelah berusaha dengan berbagai macam cara dan menyelami berbagai macam pertimbangan akhirnya saya sadar saya cuma bertumpu pada bagaimana memilih istri yang solehah. Namun ketika saya dihadapkan kepada berbagai pertanyaan mengenai keluarga seperti apa keluarga yang akan saya bangun, bagaimana kelak cara yang akan digunakan untuk mendidik anak, ternyata saya blank…padahal saya sudah pernah membaca buku-buku tentang hal-hal tersebut.
Dari situlah kemudian saya sadari bahwa selama ini poin yang saya tekankan hanya pada pilihan yang tepat tapi saya lengah pada perencanaannya. Memang saya terbiasa hidup tanpa memiliki rencana yang jelas dan jauh ke depan.
Mohon arahan apa yang sebaiknya saya lakukan agar bisa memiliki perencanaan yang matang, terutama keluarga yang akan saya bangun kelak dan hal-hal penting apakah yang perlu mendapat perhatian dalam merencanakannya?
Terima kasih
Wassalamu’alaikum.
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu
Sdraku Sae yang dirahmati Allah swt.,
Saya sungguh bersyukur ada pemuda yang berniat tulus, membuat perencanaan hidup secara tertata; Anda ingin merancang rumah tangga yang akan dibentuk nanti supaya dapat berjalan dengan lebih baik. Memang benar institusi keluarga membutuhkan ilmu manejemen, yang dimulai sejak planning disusul dengan implementasi dan controlling. Tentu saja langkah awal adalah bagaimana membuat perencanaan yang baik. Anda tidak salah jika selama ini terfokus pada pemilihan wanita sholihah karena salah satu penyangga rumahtangga nanti adalah istri Anda, jadi wajar Anda menyeleksi siapa yang tepat menjadi ratu dalam rumahtangga Anda nanti. Seorang istri yang menjadikan segala sesuatu dalam rumah tangga sebagai ibadah, termasuk hal-hal yang berat yang mungkin akan dihadapi. Perlu disadari bahwa yang akan dihadapi dalam rumahtangga bukan hanya taman-taman indah bak taman surga, tapi mungkin juga hal-hal yang menguras energi dan emosi. Oleh karenanya dibutuhkan keimanan dan kematangan dalam menyelesaikannya. Tentu saja kualitas suami dan istri diuji secara terus menerus, dan inilah seninya.
Sdraku yang dirahmati Allah swt.,
Persiapan menghadapi problem adalah suatu keniscayaan agar tidak kaget di kemudian hari. Jadi meskipun tidak diharapkan akan terjadi tapi ilmu manajemen konflik saya pandang salah satu bekal yang penting, selain itu juga komunikasi praktis agar tidak mudah mampet kran-kran komunikasinya. Sebagai orangtua nantinya maka Anda mestilah sudah mempunyai bekal-bekal sebagai Ayah, karena Andalah pemimpin rumahtangga yang punya tanggungjawab menjauhkan keluarga dari api neraka. Dalam pendidikan anak seorang Ayah punya peran yang penting menjadi figur idola anak, tempat anak mengimitasi dan menginternalisasi nilai-nilai. Nah..Sdr.ku, aturan-aturan perlu diterapkan pada anak disertai penjelasannya, sehingga anak-anak akan berkembang di bawah landasan moralitas tanpa merasa terkungkung oleh aturan itu. Buku-buku pendidikan anak sekarang sudah banyak ditulis, misalnya karya besar Abdullah nahih ‘Ulwan yang menjelaskan aspek-aspek yang lengkapa mulai pendidikan iman sampai pendidikan seksual.
Sdraku yang dirahmati Allah swt.,
Ilmu tak hanya ada di buku, banyaklah cari pengalaman dan ilmu dari mereka yang sudah terlebih dahulu berumahtangga. Hal-hal yang praktis kadang tak ada di buku, jadi jadikan saudara-saudara seiman sebagai guru terbaik. Tingkatkan pemahaman agama, karena dalam islam semua permasalahan dalam berumahtangga ada acuannya. Semoga langkah Anda diridloi dan dimudahkan, amin..
Wallahu a’lam bisshawab,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuhu
Bu Urba