Assalamualaikum Warakhmatullahi Wabarakhatuh. Bismillahi Rohmanir Rohim.
Saya sudah menikah cukup lama, saya menikah dengan cara Islam. Namun setelah menikah ternyata Istri saya yang condong mempercayai 100% bahwa apa yang ada dan terjadi di alam ini sampai terbentuknya adalah proses ilmu pengetahuan atau bahasanya dia “Sains”. Bahkan kedua anak saya yang sekarang beranjak dewasa juga sefaham dengan ibunya. Sepertinya saya sudah gagal untuk membimbing/memberi arahan bahwa Allah Subhanawata’ala itu memang benar ada.
Saya sering bertengkar/berdebat bahkan hampir-hampir bercerai, tapi demi keutuhan keluarga. Saya bersabar dan bertahan hingga sekarang. Jadi. Walaupun di atas kertas saya sekeluarga adalah Muslim, tapi dalam kehidupan sehari-hari. Saya tetap menjalankan ke-Islaman saya sedangkan Istri dan anak-anak saya tidak, Istri saya tidak pernah menggubris. Karena dalam kehidupan sehari-hari dia sepertinya melihat bahwa saya tidak pernah menyinggung lagi atau membimbing/memberi arahan apalagi memaksakan kepada mereka untuk mempercayai bahwa Allah Subhanawata’ala itu memang benar ada.
Saya ingin mereka sadar dengan sendirinya tanpa ada paksaan dari saya. Sedih rasanya, saya merasa sendiri, tapi kadang saya merasa bahwa apa boleh buat. Saya mengalah tapi bukan menyerah, saya percaya bahwa suatu saat waktu itu pasti akan tiba. Keluarga saya akan kembali dalam ke-Islaman yang benar-benar Islami.
Kendala saya hingga sekarang. Bagaimana memberikan bukti dengan “Sains” bahwa Allah Subhanawata’ala itu memang benar ada kepada Istri dan anak-anak saya. Mungkin ini akan menjadi jalan keluar permasalahan saya. Trimakasih atas waktu dan arahannya.
Wassalamualaikum Warakhmatullahi Wabarakhatuh.
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh
Bp. Maldino yang dirahmati Allah,
Saya prihatin dengan apa yang terjadi pada keluarga Anda, Pak. Memang mencengangkan di negara yang beragama ini, masih banyak yang tidak beragama atau tidak percaya adanya Tuhan, atau bisa dibilang atheis. Satu aliran yang akhir-akhir ini marak di negara Barat, adalah aliran yang mendewakan sains. Konon, artis-artis terkenal di Barat merupakan pengikut aliran ini. Tapi sekarang, di rumah Anda sendiri, orang-orang terdekat Anda, belahan hati dan keturunan Anda sendiri, ternyata mengikuti aliran ini, karena pengaruh kuat ibunya.
Bp. Maldino yang dirahmati Allah,
Sayang sekali bahwa Anda sebagai Ayah, sejauh ini tidak cukup kuat pengaruhnya terhadap keluarga Anda. Bp. Maldino, Anda mestinya menjadi pemimpin dan imam bagi keluarga, yang menanamkan nilai-nilai itu secara perlahan di rumah Anda. Ketegasan Anda dalam menanamkan yang haq dan bathil harus ditegakkan, tanpa kehilangan nuansa kasih sayang. Secara personal kasih sayang dan cinta tetap menjadi kewajiban Anda, namun dalam masalah nilai-nilai perlu Anda tegakkan dengan penuh kewibawaan. Perintah Allah swt. Adalah agar Anda menjaga diri dan keluarga Anda dari api neraka. ” Quu anfusakum wa ahlikum naaran..” Ini benar-benar perintah yang tidak ringan.
Bp. Maldino yang dirahmati Allah,
Sebagai suami dan Bapak, Anda adalah pendidik istri dan anak-anak. Penanaman nilai jika dilakukan sejak kecil, insya Allah akan lebih mudah. Tidak benar bahwa tugas mendidik anak hanyalah tugas seorang ibu. Cermati figur Luqman Al-Hakim yang dikisahkan secara indah dalam Al Qur’an surat Luqman, bagaimana dia sebagai ayah telah menanamkan nilai-nilai ketuhanan pada anaknya…jadi marilah para Bapak agar meneladani perjuangan Luqman.
Bp. Maldino yang dirahmati Allah,
Manusia diwajibkan berusaha, hasilnya kita berserah diri pada-Nya. Namun tidaklah patut langkah terhenti karena ada tantangan di dalamnya. Berbagai metode mungkin belum digunakan, seperti menggunakan sarana-sarana audio-visual, misalnya adanya CD-HarunYahya yang sangat berguna, tentang penciptaan manusia, yang menginspirasi bahwa bukti-bukti sains justru sangat kuat untuk membuktikan keberadaan Allah swt. Dalam diri manusia sendiri, para pakar biologi dan embriologi, menyatakan ketakjubannya akan keajaiban sel. Tidak bisa tidak, sel yang tidak pernah bersekolah ini bisa demikian pintar, pasti karena ada yang menciptakannya.
Bp. Maldino yang dirahmati Allah,
Barangkali, di sela-sela kesibukan Anda mencari nafkah untuk keluarga, Anda belum sempat mengajak anak-anak dan istri bercengkerama. Lakukan da’wah dengan hati, dengan contoh, dengan kebersamaan, apakah menghadiri kuliah subuh, wisata ruhani, sehingga sentuhan-sentuhan islam dapat mengena di hati keluarga. Bagi seorang anak, pengalaman-pengalaman akan saling berpadu, bertarung untuk menjadikannya memahami untuk apa dan ke manakah tujuan hidup. Proses pembelajaran islamy harus dibiasakan, secara kontinue agar terserap sebagai perilaku dan kepribadian keluarga Anda. Saya yakin, kesabaran Bapak selama ini, akan berbuah suatu hari nanti, tentu dengan usaha yang lebih keras lagi. Teiring do’a dari saya.
Wallahu a’lam bissshawab.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Ibu Urba