Assalamu’alaikum wr, wb.
Saya seorang suami yang sudah menikah 6 tahun dan di karuniai seorang anak umur 5 thn. Sekarang saya berada di luar negeri (TKI) saya pergi meninggalkan keluarga karena terlilit hutang. Setelah 1, 5 tahun hutang saya telah lunas dan bisa membantu ibu. Ibu saya sekarang sedang menderita gagal ginjal dan harus cuci darah dalam 1 bulan 4 kali dengan biaya 1 juta. Dan saya memberikanya setiap bulan semenjak saya tinggal di luar negeri.
Yang jadi masalah sekarang isteri saya merasa keberatan dengan alasan kita belum punya rumah (saya tinggal bersama mertua) dan sebagainya yang sifatnya semua material. isteri saya beralasan itu semua adalah tanggung jawab bapak saya bapak saya PNS aktif (gaji sudah habis karena bapak saya sampai sekarang adalah penjudi)
Yang ingin saya tanyakan adalah
- Bagai mana seharusnya sikap saya terhadap ibu dan isteri menurut agama?
- Dan bagaimana pula sebaiknya memberi bantuan ke ibu kandung saya (tolong sebutkan nominalnya/seiklasnya)
- Surga di telapak kaki ibu karena itu saya sangat ingin memberikanyangterbaik pada ibu saya.
- Bagaimana cara menasehati bapak yang senang judi?
Sebelumnya saya ucapkan banyak terimakasih atas jawabannya.
Wassalamu’alaikum wr, wb.
Assalamu’alaikum wr, wb.
Bapak Rama di rantau yang dirahmati Allah
Saya dapat memahami kegundahan anda saat ini, terpaksa bekerja jauh dari keluarga karena harus membayar hutang dan membantu ibu yang tengah sakit. Masalahnya sekarang adalah isteri anda keberatan apabila anda terus menerus membantu biaya pengobatan ibu karena alasan ingin memiliki rumah sendiri. Padahal ayah anda sendiri masih aktif bekerja dan seharusnya juga memiliki tanggung jawab menanggung pengobatan ibu. namun karena menurut anda, ayah senang berjudi sehingga biaya pengobatan ibu menjadi tanggung jawab anda.
Menjawab pertanyaan anda mengenai kedudukan isteri dan ibu dalam agama Islam tentu sangat jelas, sebagai seorang anak laki-laki tetap memiliki tanggung jawab terhadap ibunya di samping tanggung jawab anda sebagai suami dalam memenuhi hak isteri. Tentunya berlaku adil kepada keduanya adalah hal yang terbaik, termasuk dalam memberikan nafkah kepada ibu dan isteri.
Memberikan bantuan untuk ibu tentunya harus dilakukan dengan ikhlas dan sebaiknya dengan nominal yang sebaiknya disepakati juga oleh isteri anda. Mengenai besarannya tentu sebaiknya sesuai dengan kemampuan anda.
Namun karena bantuan anda adalah untuk biaya pengobatan ibu yang jumlahnya tidak sedikit dan sifatnya rutin. Hingga saya juga mengerti bila isteri anda merasa keberatan. Karena tentu isteri anda memiliki impian memiliki rumah sendiri dan impian tersebut sulit untuk terwujud bila isteri mesti berbagi penghasilan dengan ibu anda.
Keinginan anda memberikan yang terbaik bagi ibu anda adalah sikap yang terpuji. Keinginan anda membahagiakan isteri juga tentu merupakan hal yang baik. Karenanya cobalah membicarakan hal ini dengan orangtua dan isteri anda, agar dapat diambil kesepakatan dari besaran nominal yang dirasakan lebih adil bagi kedua belah pihak.
Sebagai seorang suami, ayah anda tentu haruslah diingatkan tanggung jawabnya menanggung sebagian biaya pengobatan ibu anda. Meski hal itu tentu bukan perkara mudah bagi anda.
Sebagai anak tentunya sulit menasehati ayah yang senang berjudi. Orangtua pasti tidak mau merasa digurui oleh anak sendiri, meski beliau mengetahui hal yang dilakukannya adalah buruk. Sehingga jalan yang terbaik adalah meminta pada Allah dan mendoakan beliau agar segera menyadari tanggung jawabnya. Anda juga tentu harus mengingatkan isteri agar lebih bersabar dan lebih memahami kondisi keluarga anda.
Jangan lupakan untuk memohon petunjuk Allah sambil terus berikhtiar mencari solusi terbaik bagi orangtua dan isteri agar keduanya merasa diperlakukan adil. Penting untuk diingat lho, bahwa Allah hanya akan memberikan ridho-Nya bila orangtua juga meridhoi kita. Insya Allah banyak kebaikan dan keberkahan yang akan anda dapat bila mampu meraih ridho-Nya.
Wallahualam Bishshawab.
Wassalamu’alaikum wr, wb.