Assalamualaikum wr. wb.
Saya memiliki adik wanita yang badung. Dulu suruh jangan mencuri terus saja mencuri. Berbagai macam cara ditempuh hasilnya nihil. Setelah disuruh pindah ke saudara baru sembuh.
Sekarang lain lagi. Disuruh jangan pacaran. Pacaran terus. Mending kalau pacarnya ganteng, berasal dari keluarga baik, kaya dan imannya kuat. Udah jelek, miskin, imannya kagak, orang tuanya sering bakar kemenyan…
Duh Gusti gimana nih. Adik saya mungkin karena cinta pertama jadi gatel banget. Siapapun dilawannya termasuk ibu. Saya takut kualat. Akhirnya nyontoh sinetronnya Dedy Mizwar. Preman sama janda remang-remang kawin. Dia pun jalan pintas juga mau kawin akhir Agustus. Duh gimana nih. Baru selesai masalah ayah ganti langsung masalah adik… dan juga pekerjaan.
Wassalamualaikum wr. wb.
Assalammu’alaikum wr. wb.
Saudara Romlan yang baik,
Nampaknya begitu banyak masalah yang menimpa anda maupun keluarga, sehingga anda jadi bingung bagaimana harus mengatasi. Mulai dari masalah keluarga sampai diri sendiri yang sulit mendapatkan pekerjaan. Ditimpa masalah bertubi-tubi memang dapat menimbulkan stress, tapi berusahalah untuk tetap mendinginkan kepala dan menyelesaikan masalah satu demi satu.
Sesuai email anda maka saya mencoba membantu tentang adik anda. Nampaknya adik anda punya pola senang melakukan tindakan yang ditentang oleh keluarga. Sedangkan ketika ada orang lain (saudara anda) yang menanganinya ternyata dia dapat merubah perilaku atau perbuatannya.
Sayangnya saya tak tahu berapa usia adik anda, apakah ia masih remaja? Karena jika usianya memang masih belia maka pertentangan memang hal yang biasa dilakukan oleh anak-anak muda yang sedang protes. Melakukan hal yang dilarang bisa jadi merupakan bentuk pemberontakkan dari perasaan marah yang telah lama dirasakan. Sikapnya yang memberontak ini mungkin akumulasi dari perasaan tidak nyaman dari sikap keluarga kepadanya.
Jadi melakukan pendekatan kepada adik anda bukanlah dengan langsung melakukan penolakan atas apa yang hendak dilakukannya, karena semakin ditolak maka dia akan semakin melakukan tindakan yang lebih berani. Belajarlah untuk melakukan pendekatan dengan adik dengan mengajaknya berbicara dari hati ke hati.
Targetnya mungkin bukan sekedar membuatnya batal melaksanakan niatnya. Namun membuat adik anda dapat berpikir atas tindakan yang akan dilakukannya dan membuat dia merasa bahwa keluarganya peduli pada diri dan kehidupannya. Dalam hal ini memang tidak ada yang menjamin adik anda akan berubah setelah didekati, tapi penerimaan dan pendekatan yang baik kepadanya semoga dapat membuatnya lebih jernih dalam mengambil keputusan.
Sebagai kakak, sampaikan kekhawatiran anda kepadanya tanpa amarah dan nasehat berlebihan. Biarkan adik anda tahu perasaan anda dan anda mengerti tindakan dan perasaan adik anda. Jika adik anda dapat memahami niat baik anda, bisa jadi dia mau diajak untuk berpikir dan bertindak lebih jauh.
Mungkin anda dapat mengajaknya memahami sulitnya berumahtangga dengan mengajaknya melihat realitas rumah tangga dengan silaturahmi kekeluarga yang sudah menikah atau mungkin memperlihatkan artikel konsultasi semacam ini yang di dalamnya dapat dilihat aneka ragam masalah rumah tangga.
Hidup ini memang penuh dengan berbagai masalah, karenanya dekatkanlah hati dan jiwa senantiasa kepada Allah. Sehingga pikiran dan hati anda tetap dapat sehat dalam berpikir dan dapat menghadapi segala sesuatunya dengan hati yang lapang. Wallahu’alambishshawab.
Wassalammu’alaikum wr. wb.
Rr. Anita W.