Assalamualaikum wr. wb.
Ibu Anita, bagaimana menghadapi adik-adik (2 orang) yang selalu mengiri atau cemburu pada saya? Saya anak tertua dari 3 bersaudari.
Adik saya yang ke dua sebutlah A, orangnya mudah emosian. Kalau berbicara pada orang-rang rumah pun tidak mau pelan atau lemah lembut (termasuk pada orang tua). Dia juga berani melawan ortu, kata-katanya pun kadang kasar.
Seperti beberapa bulan yang lalu dia sedang ada masalah, saya tidak tahu menahu (baru bangun tidur), dia berbicara dengan orang tua di ruang tamu sedang saya di ruang TV. Jadi tidak terdengar jelas apa yang mereka bicarakan. Lalu, Si A ini pindah ke dapur bersama Ibu saya, saya menertawakan cara tertawa Ibu. Lalu tiba-tiba dia marah pada saya. Katanya saya menertawakan masalah dia.
Sejak saat itu, Bu, dia tidak mau diajak berbaikan padahal saya sayang dia. Sudah dua kali tapi tidak mau juga, katanya tidak akan pernah mau berbaikan dengan saya. Si A berkata manis dan pelan kepada teman-temannya dan pacar/teman dekatnya. Saya takut diazab Allah SWT, Bu. Sampai-sampia teman yang datang ke rumah pun takut melihat muka dia yang penuh dengan kebencian pada saya sehingga teman saya bilang dia mau pulang, sampai berkatanya berkali-kali.
Kata si A, saya terlalu disayang oleh ibu kami, dibanding dia dan adik saya yang kecil si B. Si kecil pun juga sikapnya hampir mirip Bu dengan si A, jadi kalau habis berantem saya (biasanya) yang mulai duluan berkomunikasi.
Bagaimana sebaiknya, bu, sikap saya selama ini? Saya senyum sama dia sudah, saya ajak ketawa (komedi di TV) juga lumayan sering tapi tidak ada tanggapan berarti. Ibu kami pun sudah sering menasehati.
Tolong bantu permasalahan saya dan keluarga yang sudah bertahun-tahun ini, bu, karena setiap saya berdoa selalu ingin menjadi keluarga yang sakinah mawadah wa rrohmah.
Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.
Assalamu’alaikum wr. wb.
Saudari Sari yang penyabar,
Sedih benar ya jika hubungan dengan saudara sendiri tidak baik. Sebagai seorang kakak tentu merasa tidak nyaman dicemburui kedua adiknya, apalagi sampai timbul perasaan benci. Persaingan antar saudara kandung atau kakak beradik sebenarnya hal yang wajar terjadi dalam sebuah keluarga, karenanya sikapilah dengan bijak.
Nampaknya peristiwa anda tertawa waktu itu sangat membekas dalam hati adik anda, jika ia orang yang sensitif hal ini memang mungkin saja terjadi. Namun benarkah hanya karena satu peristiwa itu sehingga ia jadi sangat membenci anda, atau itu hanyalah pemicu dari perasaan-perasaan sebelumnya? Rasanya memang aneh jika perasaan benci adik anda itu sampai terbaca oleh orang lain dari ekspresi wajahnya, apalagi jika berlangsung lama.
Saran saya anda perlu tahu lebih dalam lagi bagaimana mungkin kedua adik punya perasaan cemburu pada anda, benarkah kasih sayang ibu yang menjadi masalahnya? Untuk dapat tahu bagaimana menyikapi perselisiahn ini anda memang harus tahu akar permasalahannya dari adik-adik anda sendiri dan bukan bersifat dugaan semata.
Untuk itu saran saya lakukanlah pendekatan satu persatu dengan adik-adik anda. Tentu masalah mereka berbeda sehingga cara pendekatannya pun berbeda. Dan nampaknya akan lebih mudah mendekati adik yang terakhir dulu, bicaralah dari hati ke hati dengannya. Jadilah pendengar dari adik anda untuk memahami sudut pandang atas sikapnya. Setelah itu andapun juga dapat melakukan pendekatan kepada adik yang membenci anda dan melakukan hal yang sama. Melalui pembicaraan dengan adik-adik andapun dapat intropeksi apa yang membuat kedua adik demikian cemburu sehingga tahu apa yang perlu diperbaiki dari hal itu.
Jika kesulitan bicara dengan adik yang hatinya telah anda lukai, sebaiknya tidak berputus asa tapi carilah cara lain, seperti mencari informasi dari teman dekat adik. Berlapang dadalah atas setiap informasi yang anda anda dapatkan, jika merasa tidak benar tak perlu membela diri namun fokus saja pada hal yang dapat memperbaiki hubungan baik dengan adik-adik.
Kebaikan sikap anda serta usaha anda menjalin hubungan yang baik kelakpun akan kebaca oleh mereka dan semoga dapat membuat mereka tahu kasih sayang anda pada mereka. Memang dibutuhkan waktu dan kesabaran, namun dengan diiringi doa juga semoga Allah perbaiki hubungandalam keluarga anda. Wallahu’alambishshawab
Wassalammu’alaikum wr. wb.
Rr. Anita W.