assalamualaikum ya ustadzah
semoga selalu dalam lindungan Allah dan sll dalam rezekinya yg berlimpah amin ya robb
bagaimana ya ustadzah….saya punya pengalaman yg menyakitkan ketika saya jatuh cinta sm wanita dan saya ingin melamarnya….kami sdh mengenal antar keluarga bahkan keluarga saya kerumah wanita itu….singkat cerita….setelah dia pulang umroh…kami sekluarga kerumah dia…lalu esok harinya….dia mutusin saya dengan alasan yg mengada2….padahal kesalahan saya cuman ingin tau kejujuran dia sewaktu dia selingkuh….tp dia tidak mengaku hal itu lalu dia marah besar….lalu dia jg berkata bhw wkt umroh dia mengaku bermimpi dia tdk jd sm sy……
hingga ortu dia pun sedih dan nangis didepan ayah ibu saya tp keluarga kami alhmdllah cukup sabar…sakit memang terasa ustadzah…tp sy berusaha jalanin dengan baik hingga suatu hari rasa rindu saya kembali datang…saya rindu pd dia….tp sy tidak punya keberanian untuk menghampirinya….karena saya tau dia sdg menjalin hub sm seseorang….sampai saat ini walau saya sakit hati sy sll mendoakan dia…
tp yg sy tidak tau mengapa hati saya belm terbuka untuk yg lain dan sll menuju ke dia…bhkn umi saya pernah blg bhw umi kangen dia….saya sdh berusaha mencari kesibukan..dan resep2 yg pernah sy bc baik dieramuslim ini dllnya…tp kenapa hati sy blm bs jg melepaskan semuanya itu…
dan sy jg bingung dengan diri saya…kadang sy rindu dia…tp kadang sy benci dia…..kadang pengen bersama dia lg tp kadang saya trauma,,
apa yg harus sy lakukan bu…..
maaf ribet ya kisahnya hehhee….
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu
Sdraku Kamal dirahmati Allah swt.,
Anda merasa kecewa pada seorang gadis yang pernah menjalin komitmen namun kemudian meninggalkan Anda. Perasaan Anda kini mengharubiru antara benci dan cinta, antara kangen dan ingin bertemu namun ternyata dia sudah menjalin hubungan lagi dengan laki-laki lain. Anda terjebak dalam sindrom jatuh hati yang membuat hati Anda benar-benar jatuh. Andapun sulit beralih ke wanita lain karena telah terjebak dalam pengalaman yang traumatik dalam menjalin hubungan dengan lain jenis. Sdr.ku,hal ini rupanya yang membuat Anda gelisah; memang tanpa dilandasi cinta yang benar maka wajar jika Anda merasa gelisah.
Sdraku Kamal dirahmati Allah swt.,
Saya yakin usia Anda sudah dewasa, bukan lagi pria remaja yang masih gampang terombang-ambing dalam cinta monyet. Berpikirlah sebagai pria dewasa dalam memandang tentang takdir perjodohan. Yakinlah bahwa jodoh kita telah ditentukan, hanya menunggu saat yang tepat ketemu jodoh tersebut. Pengalaman dengan gadis tersebut mungkin masih tersimpan dalam file-file memori Anda, apalagi jika kejadiannya masih relatif baru maka akan tersimpan dalam short-term memory yang sewaktu-waktu masih gampang terangkat kembali. Ada yang menyatakan, waktu adalah penyembuhnya tentu biidznillah atau dengan seizin Allah swt., seiring berjalannya waktu, kejadian, pengalaman-pengalaman baru maka memori tentang gadis tersebut cepat atau lambat akan terkubur. Logikanya adalah jika Anda terus menjalani hidup, bergaul secara luas pada pria maupun wanita, menjalankan berbagai tugas, maka Anda sedang membuat file-file baru yang suatu saat akan mengeliminir memori tentang gadis tersebut. Karena kejadian dengan gadis tersebut memberi kesan yang mendalam maka biasanya diingat lebih kuat daripada kejadian-kejadian yang tidak berkesan. Untuk mengatasinya adalah jangan jadikan hal tersebut terlalu berkesan bagi Anda atau buat kesan-kesan baru yang lebih penting dalam hidup. Suatu kejadian yang tidak penting mungkin berkesan, nah….ubahlah agar hal-hal yang penting sajalah yang berkesan pada Anda. Kecenderungan pada lawan jenis pada dasarnya adalah instink yang diberikan oleh Allah swt. bagi makhluk hidup untuk mempertahankan speciesnya. Jadi perasaan ini manusiawi, dipicu pula oleh hormon-hormon yang disertakan ketika proses reproduksi sudah siap dan matang. Selain hormon, sistem syarafpun bekerja, antara lain memicu ranah emosi. Namun sistem itupun mempunyai mekanisme kendalinya sendiri dengan manajemen spiritual yang telah dianugerahkan pada manusia. Dalam bahasa agama, unsur ruhiyah harus senantiasa dibersihkan (tazkiyah) dengan upaya-upaya seperti dzikr, puasa, sholat, jauhkan dari rangsang-rangsang yang menstimulasi nafsu dan hasrat seksual.
Sdr. Kamal yang dirahmati Allah swt.,
Untuk menghilangkan memori sama sekali memang tidak mudah….. tapi Anda dapat mengikhtiarkan dengan cara menerimanya dalam kesadaran kemudian ikhlaskan.Ambillah makna positif dari kejadian ini. Lakukan sebagaimana Anda melepas pergi sahabat Anda pulang, daripada sekedar menyesali. Ucapkan syukur untuk pelajaran berharga yang insya Allah akan Anda peroleh, ambil langkah yang lebih baik di masa depan, yang mana mungkin Anda salah dalam memprioritaskan mana cinta yang penting dan mana yang tidak di masa lalu. Al Qur’an menuntunkan jangan sampai cinta pada pasangan membutakan hati kita, menabrak batas-batas syar’iy dalam berhubungan dengan lain jenis, hal yang dapat menjebak anak muda untuk berdekat-dekat pada zina.
Allah swt berfirman dalam QS At Taubah:24 yang artinya kurang lebih:
“Katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara, pasangan, kaum keluarga, harta kekayaan yang kalian usahakan, perniagaan yang kalian khawatirkan kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kalian sukai, adalah lebih kalian cintai daripada Allah, Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk pada kaum yang fasik”.
Sdr.ku, manajemen emosi perlu Anda lakukan agar tidak menjadikan pengalaman masa lalu Anda terlalu mengusik hati, bahkan mengganggu kehidupan Anda ke depan. Bersyukur atas semua ni’mat-Nya, terutama ni’mat iman adalah hal utama. Banyak-banyak berdzikr akan menenangkan jiwa, tentu dzikr yang sampai ke lubuk hati; istighfarlah atas kesalahan yang telah terlanjur terjadi..raihlah kasih sayang Allah..hanya dengan itulah hidup kita berada dalam naungan ketenangan.
Wallahu a’lam bisshawab,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuhu
Bu Urba