assalamu’alaikum, wr, wb.
ustadzah siti urbayatun yang dicintai Allah.
saya seorang wanita (24), lajang.status saya seorang mahasiswi S1 semester akhir sedang tahap seminar proposal skripsi dan bekerja di 2 perpustakaan perguruan tinggi dan SLB. selain itu amanah persiapan mengajar TPA dan calon murobbiyah juni 2009. Singkat cerita. tawaran pertama, datang dari rekan-rekan guru di SLB tempat saya bekerja, penawaran guru di SLB usia 30 tahun, dengan pertanyaan diawali dengan pacar saya siapa, jawab saya adalah bahwa pacaran setelah menikah. kemudian tawaran kedua, datang dari guru wanita di SLB tempat saya bekerja juga, yang mempunyai adik laki berstatus mahasiswa dan bekerja sbg event organizer.sampai saat ini saya bersikap seperti biasa saja.dan tawaran terakhir datang dari mahasiswa S2 kedokteran di perguruan tinggi, usia seumuran dgn bapak saya, dan berprofesi sbg dokter setahu saya, penawaran datang dari teman sekantor yang juga kuliah di t4 saya bekerja, serta teman terdekat kawan satu kuliah dengannya.
pertanyaan saya:
1. bagaimana sikap dan menyikapinya ?
2. bagaimana antisipasinya sebelum dan sesudahnya, jika salah satu ada yg mengkhitbah karena banyak kabar miring ke sana ?
3. mohon nasihat dari ustadzah siti urbayatun?
terima kasih.
jazakillah khairan katsira.
wassalamu’alaikum, wr, wb.
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuhu
Sdraku Cinta nurillahi yang dirahmati Allah swt.,
Sungguh semestinya Anda banyak bersukur pada Allah swt. karena banyak teman dan saudara yang peduli pada Anda dan ingin mencarikan pasangan hidup. Memang jika tawaran datang secara bersamaan lebih dari 1 orang wah…jadi bingung juga ya..! Ini wajar, namun marilah kembali pada suatu aturan islam yang begitu mulia dalam memilih jodoh. Tentunya tetap mempertimbangkan kecocokan hati maupun aspirasi pribadi Anda sendiri.
Sdraku Cinta nurillahi yang dirahmati Allah swt.,
Terkait pertanyaan Anda yang pertama, maka sikap yang terbaik adalah mengembalikan semua persoalan pada aturan Illahi dalam memilih jodoh. Beberapa kali mungkin saya tekankan di sini pentingnya mengkombinasikan antara iman, cinta dan pengorbanan dalam menghadapi problem-problem hidup. Memang tak semudah mengucapkannya namun alangkah indahnya jika mampu.
Sdraku Cinta nurillahi yang dirahmati Allah swt.,
Terkait permasalahan yang Anda hadapi sekarang, perlu dicermati lagi sejauh mana penawaran yang diberikan oleh sejumlah teman Anda ini sesuai dengan indikator atau kriteria calon suami yang Anda miliki. Memang tidak ada laki-laki yang sempurna di dunia seperti juga tidak ada wanita yang sempurna, maka kriteria yang Anda pentingkan adalah mestinya yang terkait dengan kesholihan atau agama. Nah jika agama telah terpenuhi maka untuk syarat yang lain Anda bisa lebih bertoleransi, di sinilah berkorban demi sebuah iman yang tetap terjaga diperlukan. Insya Allah jika agama sebagai pedoman dalam membentuk rumah tangga maka konflik-konflik yang mungkin akan terjadi dalam perjalanan rumah tangga dapat lebih bisa dikontrol berpedoman pada aturan syari’at.
Nah terkait kabar miring yang ditujukan pada Anda mungkin disebabkan karena ketidakjelasan posisi Anda. Mungkin karena Andapun masih bimbang dalam memilih. Segera cari tahu mana pria terbaik dari ketiganya dan putuskan. Secara teknis Anda dapat minta semacam biodata dari ketiga pria yang ditawarkan pada Anda, lihat latar belakangnya dari orang-orang yang mengenalnya maupun dari biodata ini, cermati apa saja aktifitasnya, jika Anda cenderung pada salah satunya maka Anda bisa lakukan pertemuan dengan didampingi mahram sebagai proses saling mengenal lebih lanjut (ta’aruf). Kalau dalam pengenalan ini Anda sudah mendapatkan lebih jelas dan mantap karena Andapun tahu pola berpikirnya, visi misinya dalam rumah tangga dan Anda merasa mantap, maka Anda bisa lanjutkan untuk pria ini agar mengkhitbah Anda. Namun jika tidak maka Anda bisa menghentikan proses ta’aruf secara baik-baik. Jadi proses khitbah mestilah dilakukan setelah Anda ta’aruf dan Anda menemukan kemantapan. Baru setelah Anda dikhitbah oleh seorang laki-laki maka sudah tertutup peluang laki-laki lain untuk mengkhitbah Anda karena begitulah aturan Islam dalam mengatur secara cermat tahap demi tahap ke jenjang pernikahan. Tentu saja selama proses khitbah masih terbuka peluang bagi laki-laki tersebut untuk mengundurkan atau mencabut khitbah, tentu dengan alasan yang dapat diterima secara ma’ruf. Nah dalam hal demikian maka terbuka peluang bagi laki-laki lain untuk mengkhitbah Anda.
Sdriku, memang proses ini akan menguras energi dan perhatian Anda, sehingga kalau kedekatan kita dengan Allah swt tidak terjaga maka kita gampang merasa limbung. Nah saya kira taqarrub kepada Allah swt perlu dijaga dan dirawat dan iringi proses ini dengan istikharah pada Allah swt, untuk ditunjukkan pria paling baik menurut Allah swt. Bukankah terkadang pilihan manusia begitu naif, sementara boleh jadi yang kita sukai ternyata tidak baik dalam pandangan Allah swt., begitupun sebaliknya. Sekian saja Sdriku, semoga Anda mendapatkan calon pendamping hidup yang sholih. Amin.
Wallahu a’lam bisshawab,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuhu
Bu Urba