EramuslimAdvertorial
BEST SELLER – MILIKI SEGERA KAOS TEMA CINTA SAHABAT NABI DAN SEJARAH ISLAM INI, STOK TERBATAS!
PROMO.. PROMO.. PROMO..!!
Yuk diorder sekarang juga kaosnya sebelum kehabisan, stock terbatas loh! As Sirah, kaos tematik Sahabat Nabi, terbuat dari bahan Cotton Bamboo Kualitas Premium. Bahan kain sangat lembut, adem, anti bakteri, cepat menyerap keringat dan sangat nyaman ketika dipakai.
HARGA PROMO !!!
125,000 utk lengan pendek dewasa
135.000 utk lengan panjang dewasa
90.000 utk kaos anak
(Blm Termasuk Ongkir)
Pemesanan Bisa Langsung Menghubungi Kontak
WA – 0813 2218 2977
Line : officialassirah
Web : assirahstore.com
————-
KETELADANAN AGUNG PADA HARI (PERANG) BADAR.
Abu Bakar telah ikut berpartisipasi dalam setiap peperangan bersama Rasulullah ﷺ. Dia teguh bersama beliau dengan keteguhan yang tidak tertandingi.
Pada hari (Perang) Badar, Rasulullah ﷺ meminta pendapat para Sahabat, maka Abu Bakar berbicara dengan baik, lalu terjadilah peperangan. ‘Ali رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ berkata, ‘Orang yang paling berani adalah Abu Bakar… Pada Perang Badar kami membuat markas komando untuk Rasulullah ﷺ. Kami berkata, ‘Siapa yang mendampingi Rasulullah ﷺ sehingga tidak seorang pun dari kaum musyrikin yang mencelakai beliau?’ Demi Allah, tidak seorang pun maju selain Abu Bakar dengan pedang terhunus di depan Rasulullah ﷺ, tidak ada yang mendekat kecuali dia menghadapinya.’
Dari Ibnu Sirin رحمه الله bahwa ‘Abdurrahman bin Abi Bakar pada Perang Badar ikut bersama orang-orang musyrikin!! Ketika masuk Islam, dia berkata kepada ayahnya, “Sungguh, aku melihatmu mengincarku, tetapi aku selalu menghindarimu. Aku tidak mau membunuhmu.” Abu Bakar menjawab, “Adapun aku, jika engkau mengincarku, aku akan menghadapimu (tidak takut membunuhmu).”
Dalam perang ini ayah bertemu dengan anak, saudara dengan saudara, dua prinsip hidup mereka yang bersebrangan, maka pedang memisahkan mereka. Sementara di zaman kita ini orang-orang komunis memerangi bangsanya sendiri. Mereka merobek ikatan kemanusiaan yang paling berharga demi apa yang mereka yakini. Sehingga, tidak aneh jika Anda melihat seorang anak yang beriman marah kepada ayahnya yang mulhid (anti tuhan), dan menantangnya karena Allah. Perang Badar mencatat bentuk-bentuk perseturuan yang tajam ini. Abu Bakar berperang bersama Rasulullah ﷺ, sedangkan anaknya ‘Abdurrahman, bersama Abu Jahal.
Ini adalah bentuk wala (loyalitas) dan bara’ (berlepas diri) tingkat tinggi.
Allah Ta’ala berfirman:
“Engkau (Muhammad) tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya, atau keluarganya. Mereka itulah orang-orang yang dalam hatinya telah ditanamkan keimanan dan Allah telah menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari Dia. Lalu dimasukannya mereka ke dalam Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka dan mereka pun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Merekalah golongan Allah. Ingatlah, sesungguhnya golongan itulah yang beruntung.” (QS. Al-Mujaadilah: 22)
JIBRIL DAN MIKA-IL عليهما السلام BERPERANG BERAMA ABU BAKAR DAN ‘ALI رضي الله عنهما
Dari Abu Shalih al-Hanafi, dari ‘Ali رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ, ia berkata, “Dikatakan kepada ‘Ali dan Abu Bakar di Perang Badar:
‘Jibril bersama salah seorang dari kalian berdua, sedangkan Mika-il bersama yang lain. Israfil adalah Malaikat yang agung, dia ikut menyaksikan peperangan.’ Atau Nabi ﷺ bersabda: ‘Hadir dalam barisan.”
Sumber : Sahabat-sahabat Rasulullah ﷺ