Dalam seluruh kondisi itu, ada satu kaidah amat penting yang hendaknya diketahui dan diamalkan oleh kaum Muslimin. Baik dalam masa damai atau menghadapi musuh Allah Ta’ala dalam peperangan, ada anjuran mulia yang hanya ada di dalam Islam.
Ialah kebiasaan untuk senantiasa memanjatkan doa kepada Allah Ta’ala. Menyampaikan harapan saat damai, agar Allah Ta’ala memberikan kesejahteraan kepada kaum Muslimin dan umat manusia. Hal ini terlambang dalam kalimat Nabi, “Mohonlah kesejahteraan kepada Allah Ta’ala.”
Saat berada dalam damai dan sejahtera itu, hendaknya kaum Muslimin tidak lupa untuk bersiap diri. Ialah kalimat ‘sabar’ yang bermakna ‘berteguh hati’. Sadarilah bahwa musuh-musuh-Nya tidak pernah diam. Pahamilah bahwa musuh-musuh Islam akan senantiasa melancarkan makar hingga akhir zaman.
Jika sudah berteguh hati, kaum Muslimin merupakan komunitas solid yang tak pernah gentar. Maka Nabi mengatakan, “Islam berada di bawah kilatan pedang.” Bukan ajaran untuk melakukan teror, bukan anjuran untuk membunuh. Tetapi sebuah kaidah penting agar senantiasa mempersiapkan diri.
Dan ketahuilah, bahwa di atas semua usaha, doalah penentunya. Doa yang tulus kepada Allah Ta’ala, agar Dia memenangkan kaum Muslimin. Karena itu, tetaplah bertahan dan bersiap-siagalah.
Wallahu a’lam. [Pirman/Kisahikmah]