Imam Ibnu Katsir dalam tafsir “al-Qur’an al-‘Adhim” menjelaskan ini dengan amat baik kepada kita semuanya. Mari simak penuturan penulis kitab nan monumental “al-Bidayah wa an-Nihayah” ini.
“Jika seorang mukmin tidak memohon hidayah siang dan malam hari,” terang beliau, “niscaya Allah Ta’ala tidak akan membimbingnya ke arah itu.” Selain itu, orang mukmin adalah sosok yang amat besar kebutuhannya kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Lanjut beliau, “Seorang hamba senantiasa membutuhkan Allah Ta’ala setiap saat dan situasi.”
Tujuannya, “Agar diberikan keteguhan, kemantapan, penambahan, dan kelanggengan hidayah,” sebab, lanjut beliau, “manusia tidak kuasa memberikan manfaat atau madharat kepada dirinya sendiri, kecuali jika Allah Ta’ala Menghendaki.” Karenanya pula, pungkas beliau menerangkan, “Allah Ta’ala selalu membimbingnya untuk senantiasa memohon agar Dia memberikan pertolongan, keteguhan, dan taufik (kepadanya).”
Maka orang yang bahagia adalah siapa yang berada dalam keselamatan Islam, keyakinan iman, dan senantiasa dalam naungan taufik untuk senantiasa memohon hanya kepada Allah Ta’ala. Ya Allah, tunjukilah kami jalan yang lurus.[Pirman/kisahikmah]