Eramuslim – Umar bin Abdul Aziz merupakan salah seorang khalifah Dinasti Umayyah. Dia menjadi penguasa dari tahun 717 M-720 M.
Meski hanya memimpin dengan singkat, namun Umar bin Abdul Aziz dikenal sebagai pemimpin yang sangat bertawakal kepada Allah. Dan, dia berhasil membuat masyarakat yang hidup di bawah naungan Dinasti Umayyah sejahtera.
Soal kesejahteraan, tidak hanya rakyatnya yang dipikirkan oleh Umar tetapi juga para pegawainya.
Umar bin Abdul Aziz telah memutuskan tidak mengambil sedikit pun harta fa-i (harta dari orang atau negara non muslim). Ia tidak mengambil bagian dari harta itu sedikit pun kecuali bagian yang dia ambil bersama kaum muslimin lainnya.
Karenanya, datanglah Ibnu Abi Zakaria menghadap dan berkata, “Hai Amirul Mukminin, aku ingin membicarakan sesuatu kepadamu.”
Umar berkata, “Katakanlah.”
Ibnu Abi Zakaria mengatakan, “Aku mendengar engkau menggaji pegawaimu tiga ratus dinar.”
Umar berkata, “Ya, benar.”
Ibnu Abi Zakaria bertanya, “Mengapa begitu?”
Umar menjelaskan, “Aku ingin membuat mereka kaya dan menghindarkan mereka dari pengkhianatan.”
Ibnu Abi Zakaria menimpali, “Engkau lebih berhak untuk itu, Amirul Mukminin.”
Umar lalu mengeluarkan hastanya dan berkata, “Hai Ibnu Abi Zakaria, hasta ini tumbuh dari harta fa’i dan aku belum pernah menyiapkan untuk itu sama sekali.” (rol)