Uban Adalah Cahaya di Hari Kiamat, Ini Penyebab Nabi Muhammad Beruban

Eramuslim.com – Di antara manusia mungkin ada yang malu ketika rambutnya beruban. Ada yang sengaja mencabutnya atau mengecatnya dengan warna hitam. Padahal uban memiliki keutamaan di antaranya menjadi cahaya pada Hari Kiamat.

Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم sendiri memiliki uban dan beliau tidak pernah mencabutnya atau mengecatnya dengan warna hitam. Dari Anas bin Malik (pembantu Rasulullah) mengabarkan: “Saya hanya menemukan 14ubandi rambut dan jenggot Rasulullah صلى الله عليه وسلم.” (HR at-Tirmidzi)

Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “Uban Rasulullah kurang lebih 20 helai.” (HR at-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Qotadah radhiyallahu ‘anhu menyatakan bahwa ia bertanya kepada Anas bin Malik, “Apakah Rasulullah mewarnai rambutnya?”. Anas menjawab: ” Rasulullah tidak pernah melakukannya, meski pada kedua pelipisnya terdapat uban. Tetapi Abu Bakar pernah mewarnai rambutnya dengan Inai atauAl-Katm.” (HR at-Tirmidzi, Al-Bukhari, Muslim)

Dalam hadis lain diterangkan, “Sesungguhnya orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak menyemir uban mereka, maka selisihilah mereka.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Lalu, warna apa yang dibolehkan dalam Islam? Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم bersabda:

إِنَّ أَحْسَنَ مَا غَيَّرْتُمْ بِهِ الشَّيْبَ الْحِنَّاءُ وَالْكَتَم

“Sesungguhnya bahan yang terbaik yang kalian gunakan untuk menyemir uban adalah hinna’ (pacar) dan Katm (inai).” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Nasa’i)

Menurut Mazhab Syafi’i, Imam An-Nawawi mengatakan: “Menyemir uban berlaku bagi laki-laki maupun perempuan yaitu dengan shofroh (warna kuning) atau hamroh (warna merah) dan diharamkan menyemir uban dengan warna hitam menurut pendapat yang terkuat.”