Eramuslim.com – Tuan, Nabi kita pernah berwasiat, setiap diri adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Kita, jika menilik kepada sabda mulia tersebut, adalah pemimpin atas diri yang bertugas mendidik seluruh potensi agar masuk ke dalam surga dan terbebas dari siksa api neraka.
Setelahnya, Tuan dan sebagian kita adalah pemimpin bagi keluarga. Tugasnya sama, mendidik seluruh anggota keluarga agar senantiasa melakukan perintah Allah Ta’ala dan menjauhi seluruh larangan-Nya. Biasanya dirumuskan dengan taqwa. Garis haluannya; menjaga diri dan keluarga dari dahsyatnya api neraka.
Bisakah kita, Tuan? Sementara anak-anak kita mendapati ujian yang berat berupa godaan-godaan untuk melakuakn perbuatan sia-sia, kesesatan, dan aneka jenis perbuatan dosa lainnya? Duh, Tuan, rasanya tak mampu jika harus menambah amanah kepemimpinan, jika diri dan keluarga diri saja belum terjamin akan terselamatkan.