Di dalam riwayat Muslim, ada tambahan bahwa Ali berkata, Saya tidak pernah meninggalkan bacaan tersebut semenjak saya mendengarnya dari Rasulullah. Ibnu Hajar berkata, Di dalam hadis ini terkandung pelajaran bahwa barangsiapa terbiasa berzikir saat hendak tidur, ia tidak akan pernah merasa letih. Fatimah sendiri mengeluhkan rasa letih yang dirasakannya dalam bekerja, kemudian Rasulullah menganjurkannya untuk berzikir.
Ibnu Hajar melanjutkan, Dari hadis ini diketahui bahwa keletihan itu tidak akan hilang. Namun, barangsiapa rajin berzikir dengan zikir tersebut, ia tidak akan merasakan letih karena banyaknya pekerjaan, kendati letih itu tetap ada. Wallahu alam.
Subhanallah. Kita sering merasa letih saat beraktivitas seharian. Sebagian dari kita mengeluh, sebagian lagi mencoba tetap tersenyum. Respon kita akan keletihan ini pun bermacam-macam. Ada yang mencari pembantu (seperti yang coba dilakukan Ali dan Fatimah), ada yang mengurangi sebagian aktivitasnya di siang hari, ada pula yang coba menghilangkan keletihan tersebut dengan berendam di air panas, menonton hiburan, atau bahkan mencari tempat pemijatan. Semuanya dilakukan dengan satu tujuan: Agar tubuh kembali bugar di keesokan harinya.
Kisah ini patut kita renungkan dengan mendalam. Bahwa sebagai makhluk, upaya kita untuk menghilangkan keletihan seringnya hanya didasarkan pada logika kita saja. Pegal solusinya pijat, kerja berat solusinya tambah khadimat, dan seterusnya. (Inilah)
Belum tibakah saatnya kita merenungkan? Bahwa Rasulullah telah mengajarkan kita umatnya: cara terbaik untuk mengatasi keletihan di siang hari adalah dengan berzikir sebelum tidur di malam hari. Insya Allah, segala letih akan Allah ganti dengan pulih. Segala penat akan Allah ganti dengan afiat. Wallahu alam bishawwab.
Oleh Abdullah Ibnu Ahmad, alumnus Akademi Siroh angkatan II