4. Berikan Pemahaman
Anak bisa diberikan pemahaman tentang pentingnya salat sehingga ia mengerti bahwa sebagai setiap Muslim wajib melaksanakannya dalam apapun. Berikan penjelasan apa hikmah, tujuan, dan manfaat salat, terlebih jika dia sudah mulai memasuki usia baligh.
5. Lakukan Kontrol
Setelah anak dibiasakan salat dengan pengawasan dan pendampingan, orangtua bisa mengontrol bagaimana kedisiplinannya. Menjadi hal yang wajar ketika anak lupa misalnya karena sedang asik bermain. Karenanya komunikasi yang baik dan positif dengan anak perlu dibangun. Ingatkan anak dengan tutur kata yang lembut.
Kesabaran dan kontrol emosi dari orangtua sangat diperlukan, sebab membangun kesadaran anak memerlukan kebijaksanaan. Jika sudah berusia 10 tahun, tidak salat maka berilah konsekuensi yang mendidik agar dia menyadari bahwa salat adalah hal yang penting untuk dilakukan.
6. Berdoa
Berdoa juga bagian dari usaha orantua agar anak selalu mendirikan salat di sepanjang hidupnya. Misalnya orangtua bisa membaca doa yang dibaca Nabi Ibrahim yang diabadikan dalam Al Quran.
“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat, ya Tuhan Kami perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim: 40).
Doa di atas sangat baik sekali untuk diamalkan bahkan untuk mereka yang belum memiliki anak. Sehingga saat anaknya lahir akan tumbuh menjadi orang yang istiqamah menjalankan salat. (Okz)