Eramuslim.com – Amal shalih merupakan buah ranum dari niat yang benar dan ilmu yang shahih. Jika tidak bersandar kepada keduanya, amal shalih bisa menjadi amal tertolak yang membahayakan pelakunya di dunia dan akhirat.
Niat adalah motif utama yang ada di hati seorang hamba sebelum, saat, dan setelah beramal. Menjadi rumit sebab niat merupakan urusan hati. Tidak bisa diindra. Konsepnya jelas, siapa yang berniat untuk Allah Ta’ala dan Rasul-Nya, maka ia akan mendapatkan apa yang dijanjikan oleh keduanya. Sebaliknya, siapa saja yang berniat untuk selain keduanya, ia akan mendapatkan seperti yang diniatkannya.
Amal shalih adalah perbuatan baik yang sempurna. Sebagaimana dituturkan oleh Imam Ja’far ash-Shadiq kepada Imam Sufyan ats-Tsauri, tanda kesempurnaan amal seorang hamba ada tiga hal.
Menyegerakan
Bersegera berbeda jauh dengan terburu-buru. Bersegera merupakan kesadaran untuk memberikan yang terbaik di awal waktu. Alasan utamanya, tidak seorang hamba pun yang mengetahui kapan datangnya ajal. Alhasil, masing-masing mereka harus bergegas melakukan berbagai proyek kebaikan sebagai bekal untuk kehidupan abadi di akhirat.