Eramuslim – ALLAH Subhanahu wa ta’ala telah menciptakan segala sesuatu dengan aturan yang pasti dan ukuran tertentu. Hal ini bukan karena suatu kebetulan, tetapi memang ketetapan yang terbaik dari Allah Ta’ala.
Kemudian Allah Subhanahu wa ta’ala juga memberikan berbagai macam kepada hamba-Nya sesuai porsinya, tidak berlebihan, termasuk hal-hal yang baik. Sebab segala sesuatu yang baik apabila dilakukan secara berlebihan (ghuluw) maka dapat berujung keburukan dan tercela dalam syariat; misalnya makan, minum, tidur, mencintai seseorang, dan bekerja.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَمِنْ ءَايَاتِهِ مَنَامُكُم بِالَّليْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَآؤُكُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لأَيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَسْمَعُونَ
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah tidurmu di waktu malam dan siang hari serta usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.” (QS Ar Rum: 23)
“Letakkan porsi itu, malam tidur, istirahat, jangan ada aktivitas apa pun. Apalagi kalau sudah tidak ada urusan darurat,” kata Ustadz Dr Khalid Basalamah, dikutip dari akun Youtube Khalid Basalamah Official, Selasa (4/8/2020).
Ia menyarankan untuk mengatur porsi tidur, kemudian tidurlah di waktu yang dibutuhkan dan dibolehkan, seperti Qailulah antara waktu Zuhur ke Ashar.
Qailulah atau tidur siang ternyata sunah yang diajarkan dan dianjurkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Sebagaimana sabda Nabi: