Karena bilangan 31 itu juga ada di tulang belakang manusia—yaitu 31 pasang syaraf yang keluar dari padanya—maka jika gigi-gigi sholat itu dipasangkan dengan ruas tulang belakang manusia, maka ruas leher yang tujuh kita pasangkan dengan shalat isya dan maghrib.
Sebab, kedua jumlah gigi rodanya adalah tujuh. Akibatnya, sholat zhuhur (punggung) terpasangkan di punggung. Dan karena roda gigi sholat isya dan maghrib berhubungan dengan kalimat bismillah.
Maka seolah-olah di tulang leher manusia ada tulisan bismillah. Dan tulang memang lebih dalam letaknya dari urat leher. Allah berfirman dalam Alquran Surah Qaf ayat 16 berbunyi: “Wa nahnu aqrabu ilahi min hablil-waridi,”. Yang artinya: “Dan kami lebih dekat kepadanya dari urat leher,”.
Di sisi lain yang perlu diketahui tentang bumi, menurut KH Fahmi Basya, bumi dikelilingi lima tanda. Kelima tanda itu mengingatkan manusia dengan sholat lima waktu.
Bumi dan sholat dapat diekspresikan sebagai roda-roda yang berputar. Satu kali putar bumi adalah satu hari satu maam. Dan dalam satu putar bumi itu harus terjadi semacam putaran 2, 4, 4, 3, 4 pada roda-roda shalat sesuai urutan rakaat sholat.
Yakni subuh 2 rakaat, zhuhur 4 rakaat, ashar 4 rakaat, maghrib 3 rakaat, dan isya 4 rakaat. Macam rakaat shalat yang 2, 3, 4 itu dianalogikan sebagai bilangan sayap malaikat. Hal ini sebagaimana yang diabadikan Allah dalam Alquran.
Allah berfirman dalam Surah Fatir ayat 1: “Jaa’ilal-malaikati Rusulan ulil ajnihatin wa tsulasa wa ruba’a,”. Yang artinya: “Dia yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan yang mempunyai sayap 2 dan 3 dan 4,”.
Sehingga, secara matematis, mencari jumlah gigi tersedikit untuk melayani macam putaran yang 2, 3, 4 itu dapat dilakukan dengan mencari keliptan persekutuan terkecil (KPK) dari bilangan 2 dan 3 dan 4. Bilangan terkecil yang dapat dibagi 2, dan dapat dibagi 3 serta 4 yaitu adalah bilangan 12. Sehingga, roda yang mewakili bumi harus memiliki paling sedikit 12 gigi. (Rol)