Setelah itu, Zaid bin Tsabit pun mempelajari bahasa yahudi. Ia yang piawai dalam ilmu baca-tulis pun berhasil menguasai bahasa Yahudi kurang dari setengah bulan. Selanjutnya, tutur Zaid meriwayatkan, “Aku menulis surat Rasulullah apabila beliau ingin menulis sesuatu kepada mereka, dan aku membaca surat mereka yang ditujukan kepada Rasulullah.”
“Apakah kamu menguasai bahasa Siryaniyah?” tanya Nabi pada kesempatan yang lain kepada sekretarisnya itu, “karena sesungguhnya datang kepadaku sebuah buku dengan bahasa Siryaniyah.”
“Aku tidak tahu, ya Rasulullah.” Jawab Zaid. Kemudian, Nabi bersabda, “Pelajarilah.” Maka Zaid pun mempelajarinya.
Demikian inilah riwayat yang sangat jelas bagi kaum Muslimin bahwa Islam sangat menjunjung tinggi ilmu pengetahuan. Tentunya, ilmu yang memang berasal dari Allah Ta’ala harus dimanfaatkan dalam rangka menyembah-Nya, bukan sebaliknya.
Satu di antara mereka yang piawai dalam berbahasa asing adalah Ibnu Zubair. Beliau yang faqih dalam ilmu agama juga memiliki ratusan murid dari berbagai negeri dan beliau mampu berbicara kepada mereka dengan dengan bahasanya masing-masing.
Bagaimana dengan kita? [Pirman/kisahikmah]