Usai membaca ayat kursi, kuperhatikan kondisi Adi. Orang-orang juga diam terpaku, mereka harap-harap cemas mengamati Adi. Beberapa detik pertama tidak ada reaksi apa-apa. Tubuhnya masih bergetar. Tapi setelah itu perlahan getarannya berhenti dan ocehannya juga tak terdengar lagi.
“Ada apa ini?” Kami tahu itu suara khas Adi. Asli. Bukan jin.
“Alhamdulillah..” jawab orang-orang serempak.
Tatapan mata Adi pun berubah. Tak lagi nanar. Tapi kini seperti penasaran. Ia melihat ke sekelilingnya dengan tatapan heran.
“Lho, ada apa ya?”
“Kamu tadi kesurupan Di.”
“Hah? Kesurupan?”
Alhamdulillah.. akhirnya Adi sadar. Keriuhan kantor belum sirna begitu saja karena berganti dengan banyaknya pertanyaan kepada Adi. Apa yang ia rasakan, apa yang sebelumnya ia lakukan atau pikirkan, dan sebagainya.
“Bapak bisa meruqyah ya?” tanya salah seorang staf.
“Enggak. Tadi cuma baca ayat kursi karena yang paling aku tahu ya itu.” Alhamdulillah. [Kisahikmah]