Eramuslim – Pernah, suatu ketika pemberian Rasulullah SAW kepada orang badui disepelekan. Atas perbuatan itu, Rasulullah tidak marah, malah bersabar dan memperbaiki apa yang akan diberikannya dengan menambah jumlah.
Apa yang dialami Rasulullah bisa menjadi teladan dalam meredam amarah ketika perbuatan baiknya disepelekan. Muhammad Suhadi Lc dalam bukunya “30 Nasihat Nabi Sehari-Hari Penting Diajarkan, Mudah Diamalkan” menceritakan.
“Suatu ketika seorang badui datang menemui Rasulullah SAW ingin meminta sesuatu kepadanya. Dengan sikap yang lembut beliau lalu memberinya dan bersabda yang artinya.”
“Aku berbuat baik kepadamu.”
Namun orang badui itu menjawab dengan ketus karena ia kurang suka dengan pemberian Rasulullah. Ia berkata. “Pemberianmu tidak bagus.”
Sontak, mendengar hal tersebut keluar dari mulutnya orang badui, para sahabat yang menyaksikan kejadian itu merasa tersinggung. Dengan penuh kemarahan mereka serentak mengerumuninya. Namun, rosulullah segera mencegahnya agar mereka
“Bersabarlah!” pinta Rasulullah.
Kemudian Rasulullah pulang ke rumah dan kembali dengan membawa barang tambahan untuk diberikan kepada badui itu. Nabi bersabda “Aku berbuat baik kepadamu?”
Setelah pembeliannya ditambah, orang baru itu pun senang, “Ya semoga Allah membalas kebaikan Tuan, keluarga dan kerabat.” katanya.
Keesokan harinya, Rasulullah SAW bersabda kepada sahabat, yang artinya. “Jika pada waktu badui itu berkata yang semasar kalian dengar, kemudian kalian tidak bersabar lalu membunuhnya, maka pasti masuk neraka. Namun karena aku bimbing dengan baik maka ia selamat.”