Pertanyaan berikutnya, apa makna kemenangan, kekalahan dalam perjuangan Islam? UAS mengatakan, “Kalahkah Habib Rizieq? Kalahkah Syaikh Yusuf Al-Makassari yang dicampakkan ke Cape Town Afrika Selatan? Kalahkah Umar Muchtar (ulama Libya) yang digantung Benito Mussolini (pimpinan tentara Italia 1930-an)? Kalahkah Sayyid Qutub (ulama besar Mesir) yang dieksekusi mati oleh Gamal Abdel Nasser? Mereka tidak kalah. Kalah adalah ketika engkau perturutkan hawa nafsu. Menang adalah ketika kita melawan hawa nafsu walaupun kalah di mata manusia, walaupun mati di tiang gantungan,” terang UAS.
Meskipun orang-orang berkata dia mati, dia mati. Tetapi bagi Allah Ta’ala tidak demikian. Dalam satu ayat, Allah berfirman: “Wa la taquulu limayyuqtalu fi sabilillahi amwat, bal ahya’ uwwa lakilla tasy’urun (Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang mati di jalan Allah bahwa mereka itu mati. (sebenarnya) Mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” (Al-Baqarah Ayat 154)
Menang yang sesungguhnya adalah ketika kita berhasil mengalahkan hawa nafsu. “Shubuh ini kita semua menang karena kita berhasil melawan hawa nafsu (tidur). Apakah Shubuh besok kita tetap menang? Mintalah istiqamah kepada Allah, insya Allah,” kata Dai bertitel Doktor lulusan Omdurman Islamic University Sudan itu.(sdo)
Berikut ceramah Ustaz Abdul Somad yang disiarkan Channel UAH & UAS Lovers melalui saluran Youtube, 21 November 2020.