Eramuslim.com – Allah Ta’ala menciptakan kehidupan dan kematian sebagai salah satu ujian untuk menunjukkan siapakah yang paling baik amalnya. Setiap amal akan diberi balasan secara adil. Tiada sedikit pun kezaliman.
Bagi pelaku kebaikan, baginya satu pahala saat berniat dan bertambah satu hingga sepuluh kali lipat sampai tak terhingga ketika niatnya benar-benar menjadi amal shalih. Sedangkan bagi mereka yang berniat buruk, niatnya tidak diberi dosa hingga keburukan benar-benar dikerjakannya. Inilah di antara bentuk Maha Pengasih dan Penyayang-Nya Allah Ta’ala kepada Hamba-hamba-Nya.
Amal shalih menjadi salah satu tanda bahwa seseorang tidak termasuk kelompok yang merugi. Ia bersanding manis bersama iman, saling mengingatkan dalam kebaikan, dan bernasihat agar senantiasa berada dalam kesabaran. Selain keempat hal ini, Allah Ta’ala memastikan, “Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian.”
Dalam banyak ayat al-Qur’an juga disebutkan, siapa yang beriman dan beramal shalih, ia termasuk kelompok manusia terbaik yang berhak mendapatkan surga. Meskipun, para ulama sepakat bahwa amal hanya menjadi perantara. Sebab surga hanya bisa dimasuki oleh orang-orang yang mendapatkan Rahmat Allah Ta’ala.