Eramuslim.com – Sudah tiga kali, yang berarti tiga tahun, daging kurban tidak pernah mampir ke rumahnya. Rumahnya berada di dalam kompleks menengah, walau demikian fisik rumah janda dua anak ini termasuk yang paling ringkih dan tidak pernah dipoles renovsi karena keterbatasan dana. Beda dengan rumah para tetangganya yang bagus-bagus. Jarak dengan masjid terbesar di kompleksnya hanya terhalang tujuh buah rumah. Dia pun sering sholat dan hadir dalam kajian-kaian yang diadakan di masjid tersebut.
Kemarin para tetangganya terlihat sibuk membuat sate. Asap mengebul di mana-mana menguarkan wangi daging terbakar yang lezat. Para tetangganya mengeluarkan mobil-mobilnya dan memarkir di bahu jalan kompleks agar tidak berdekatan dengan tungku atau api pembakaran. Perempuan janda ini ada di dalam rumah bersama dua anaknya. Mereka bertiga hanya bisa mencium wangi daging dibakar, dan selepas isya tertidur dengan perut hanya diganjal mi instant.
Anaknya yang paling kecil, perempuan dan masih duduk di kelas lima sekolah dasar bertanya, “Mi, kenapa kita tidak pernah dapat daging kurban?”