Eramuslim – RIBUAN tahun lalu Alquran telah mewanti-wanti. Hai orang-orang yang beriman, demikian Alquran menegaskan, apabila datang seorang fasiq dengan membawa informasi maka periksalah dengan teliti, agar kalian tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum karena suatu kebodohan, sehingga kalian menyesali perbuatan yang kalian lakukan.(al-Hujurat:6)
Menurut Ibnu Abbas ra, ayat ke-6 Al Hujurat itu turun dengan asbabun nuzul, sebab turunnya ayat, peristiwa Al Walid bin Uqbah. Al Walid bin Uqbah bin Abi Muid diutus Rasulullah SAW mendatangi kabilah Bani Mustalib untuk memungut zakat dari mereka. Takkala sampai berita kepada Bani Mustalibbahwa akan datang seorang utusan Rasulullah untuk memungut zakat dari mereka, mereka yang baru memeluk Islam itu merasasangat gembira.
Kegembiraan itu meruap dan mewujud dengan beramai-ramai keluar kampung menjemput kedatangan Al Walid sang utusan. Entah karena melihat banyaknya orang datang menghampirinya, atau dapat bisikan seseorang, Al Walid menyangka orang-orang Bani Mustalib itu telah murtad, menolak membayar zakat dan bahkan berdemonstrasi atau mungkin pula bermaksud mencelakainya.
Tanpa ba bi bu lagi, Al Walid langsung ngacir kembali ke Madinah dan melaporkan apa yang ada di benak kepada Rasulullah. Sempat Rasulullah SAW marah mendengar berita buruk itu, bahkan menyiapkan pasukan untuk menghadapi Kabilah Bani Mustalib yang dianggap membangkang itu. Untunglah, turun ayat tersebut.