Eramuslim – Sesuai fitrahnya manusia sebagai makhluk yang sempurna memiliki nafsu. Meski nafsu sebagai pelengkap kesempurnaan, manusia harus mampu mengendalikan nafsunya agar selamat dunia akhirat.
Pimpinan Majelis Taklim dan Dzikir Baitul Muhibbin, Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi, memberikan amalan agar dapat mengendalikan hawa nafsu. Amalan tersebut ada dalam surat Al-An’aam ayat 15.
قُلْ إِنِّي أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّي عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
“Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Tuhanku.”
“Ucapkan firman Allah SWT itu pada hatimu di saat dia sedang lemah dan lengah,” katanya saat menyampaikan pesan hikmahnya, Kamis (10/9)
Dan ucapkan kalimat itu pada dirimu saat nafsumu ingin mengalahkanmu. Ucapkan kalimat itu ketika tebersit pikiran buruk dan jahat dalam benakmu.
Karena, orang beriman akan merasakan pengawasan Allah SWT baik dalam kesendirian maupun keramaianya, baik sembunyi maupun terang-terangan.
Rasa takut kepada Allah dan azab-Nya sangat ditekankan bagi orang yang beriman, bukan takut kepada penguasa atau manusia lainnya. Maka, jangan lihat besar kecilnya dosa dan maksiat yang kau lakukan tetapi kepada siapa sebenarnya kau durhaka dan maksiat. Hal itu ditegaskan, dalam An-Nahl ayat 19:
وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تُسِرُّونَ وَمَا تُعْلِنُونَ
“Dan Allah mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu terankan.” (rol)