Eramuslim – Setelah kematian akan ada pertanggungjawaban. Manusia akan dituntut untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah dilakukan selama di dunia. Ada surga bagi Muslim yang taat dan ada pula neraka yang perlu ditakuti.
“Allah akan memperhitungkan amal setiap manusia. Baik dari umurnya sampai hartanya. Dari mana harta yang diperoleh dan untuk apa digunakan. Ada sederet pertanyan apakah manusia bisa menjawab atau tidak,” kata Pendiri Pusat Studi Alquran (PSQ) Jakarta, Prof M. Quraish Shihab dalam video di kanal Youtube Najwa Shihab bertema Bekal Diri Menuju Ilahi : Tanda-Tanda Kematian.
Dia menjelaskan sebelum meninggal, “nyawa” seseorang akan terasa keluar dari lutut, sampai lutut berdempet dengan lutut. Ini artinya hidup menghilang sedikit demi sedikit sampai akhirnya ada di tenggorokan.
Rasulullah bersabda, “Allah menerima taubat seorang hamba selama nyawanya belum sampai di tenggorokan,” (HR Ahmad 5885 dan Tirmidzi 3460).
“Disitu adalah waktu untuk bertaubat. Sebelum keluar nyawa akan terdengar suara ‘grr’ yang berarti tanda nyawa sudah mau keluar. Jika dalam keadaan itu, taubat tidak dapat diterima lagi. Ruh ini lalu pergi ke alam barzakh,” ujar dia.
Setelah meninggal, ruh pergi ke alam barzakh dan jasadnya berada di kuburan. Alam barzakh merupakan tempat di antara dunia dan akhirat. Semua yang meninggal akan ada di sana, menanti waktu saat sangkakala ditiup. Apabila sangkakala ditiup, segala yang bernyawa akan mati. Lalu mereka menunggu ditiup sangkakala yang kedua untuk semua bangkit menuju padang mahsyar yang akan dilakukan perhitungan amalan.