Eramuslim – Wafat dalam keadaan baik menjadi impian setiap mukmin. Cara yang demikian biasa disebut sebagai husnul khatimah.
Dr Mustafa Murad dalam Manajemen Husnul Khatimah mendefinisikan husnul khatimah sebagai kondisi di mana seseorang meninggal dunia dalam keadaan beramal saleh pada pengujung usianya hingga ia mengembuskan nafas terakhirnya.
Kematian yang husnul khatimah adalah kebahagiaan yang tiada tertandingi nilainya dan memiliki kedudukan yang terhormat dan agung di hadapan Allah SWT.
Sejumlah hadits mengungkap tanda-tanda orang yang meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah. Tanda-tanda tersebut, di antaranya sebagai berikut.
Pertama, mengucapkan kalimat tauhid (syahadah). Nabi SAW bersabda dari riwayat Muádz bin Jabal RA:
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barang siapa yang di akhir hayatnya mengucapkan ‘la ilaha illallah’ (tidak ada Tuhan yang berhak untuk disembah, kecuali Allah SWT), maka ia masuk surga.’‘ (HR Abu Dawud).
Kedua, dahi atau keningnya berkeringat. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan para imam pengarang Sunan sebagai berikut:
عن بُرَيْدَةَ بن الحصيب رضي الله عنه ، أَنَّهُ كَانَ بِخُرَاسَانَ ، فَعَادَ أَخاً لَهُ وَهُوَ مَرِيضٌ ، فَوَجَدَهُ بِالْمَوْتِ ، وَإِذَا هُوَ يَعْرَقُ جَبِينُهُ فَقَالَ : اللَّهُ أَكْبَرُ ، سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ : ” مَوْتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِينِ
Sebuah riwayat dari Buraidah bin Hashib RA, dia berada di Khurasan. Lalu, saudaranya kembali kepadanya dalam keadaan sakit sehingga ia sempat menyaksikan kematiannya. Saat saudaranya meninggal dunia, ia melihat keringat keluar dari dahinya, dan berkata, “Allahu Akbar”. Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Meninggalnya seorang mukmin ditandai dengan keringat di dahinya.” (HR Tirmizi, Nasa’i, dan Ibnu Majah).